Rabu, 02 Juli 2008

Tempayan Retak

Tempayan Retak

Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar, masing-masing bergantung
pada kedua ujung sebuah pikulan, yang dibawa menyilang pada bahunya. Satu
dari tempayan itu retak, yang satunya tidak. Tempayan yang tidak retak
selalu dapat membawa air penuh dari mata air ke rumah majikannya, sedang
tempayan retak itu hanya dapat membawa air setengah penuh.

Selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari. Si tempayan yang tidak retak
merasa bangga akan prestasinya, karena dapat menunaikan tugasnya dengan
sempurna. Namun si tempayan retak merasa malu sekali akan
ketidaksempurnaannya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan
setengah dari yang seharusnya dapat diberikannnya. Tertekan oleh kegagalan
ini, tempayan retak itu berkata kepada si tukang air,"Saya sungguh malu pada
diri saya sendiri, dan saya ingin mohon maaf kepadamu.""Kenapa?" tanya si
tukang air, "Kenapa kamu merasa malu?"

"Saya hanya mampu, selama dua tahun ini, membawa setengah porsi air karena
retakan pada sisi saya telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang
jalan menuju rumah majikan kita. Karena cacadku itu, saya telah membuatmu
rugi." kata tempayan itu.

Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak dan berkata, "Jika kita
kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga
indah di sepanjang jalan."

Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan dan baru
menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan, dan itu
membuatnya sedikit terhibur.

Kata tukang air kepada tempayan retak, "Apakah kamu memperhatikan adanya
bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu tapi tidak ada bunga di sepanjang
jalan di sisi tempayan lain yang tidak retak itu. Itu karena aku selalu
menyadari akan cacadmu dan aku memanfaatkannya. Aku telah menanam
benih-benih bunga di sepanjang jalan di sisimu, dan setiap hari jika kita
berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Selama dua
tahun ini aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja
majikan kita. Tanpa kamu sebagaimana kamu adanya, majikan kita tak akan
dapat menghias rumahnya seindah sekarang."

Setiap dari kita memiliki cacad dan kekurangan kita sendiri. Kita semua
adalah tempayan retak. Namun jika kita mau, Tuhan akan menggunakan
kekurangan kita untuk menghias-Nya. Di mata Tuhan yang bijaksana, tak ada
yang terbuang percuma. Jangan takut akan kekuranganmu. Kenalilah kelemahanmu
dan kamu pun dapat menjadi sarana keindahan Tuhan. Ketahuilah, di dalam
kelemahan kita, kita menemukan kekuatan kita.

Tidak ada komentar: