tag:blogger.com,1999:blog-38749887848087079102024-02-20T03:57:13.075-08:00Insya Allah Dakwah Sejuk by Aa GimDakwah Islam yang dikumpulkan dari berbagai sumber dari internet maupun dari sumber offline, demi kepentingan ummat Islam. Silakan dimanfaatkan, apakah untuk diri sendiri ataupun untuk kepentingan ummat. Hak copywright dsb sepenuhnya ada pada original sender ataupun penulis asli. Pembuat blog ini hanya memposting ulang tulisan mereka.Unknownnoreply@blogger.comBlogger76125tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-73098880716613040492008-12-14T07:36:00.000-08:002008-12-14T07:42:19.362-08:00Seni Menata Hati Dalam Bergaul<div>(KH. Abdullah Gymnastiar)</div><br /> <div>Pergaulan yang asli adalah pergaulan dari hati ke hati yang penuh keikhlasan, yang insya Allah akan terasa sangat indah dan menyenangkan. Pergaulan yang penuh rekayasa dan tipu daya demi kepentingan yang bernilai rendah tidak akan pernah langgeng dan cenderung menjadi masalah.</div><br /><div>1. AKU BUKAN ANCAMAN BAGIMU</div><br /> <div>Kita tidak boleh menjadi seorang yang merugikan orang lain, terlebih kalau kita simak Rasulullah Saw. bersabda, "Muslim yang terbaik adalah muslim yang muslim lainnya selamat/merasa aman dari gangguan lisan dan tangannya." (HR. Bukhari)</div><br /><br /><div>a. Hindari penghinaan</div> <div> Apapun yang bersifat merendahkan, ejekan, penghinaan dalam bentuk apapun terhadap seseorang, baik tentang kepribadian, bentuk tubuh, dan sebagainya, jangan pernah dilakukan, karena tak ada masalah yang selesai dengan penghinaan, mencela, merendahkan, yang ada adalah perasaan sakit hati serta rasa dendam.</div><br /><div>b. Hindari ikut campur urusan pribadi</div> <div> Hindari pula ikut campur urusan pribadi seseorang yang tidak ada manfaatnya jika kita terlibat. Seperti yang kita maklumi setiap orang punya urusan pribadi yang sangat sensitif, yang bila terusik niscaya akan menimbulkan keberangan.</div><br /><div>c. Hindari memotong pembicaraan</div> <div> Sungguh dongkol bila kita sedang berbicara kemudian tiba-tiba dipotong dan disangkal, berbeda halnya bila uraian tuntas dan kemudian dikoreksi dengan cara yag arif, niscaya kita pun berkecenderungan menghargainya bahkan mungkin menerimanya. Maka latihlah diri kita untuk bersabar dalam mendengar dan mengoreksi dengan cara yang terbak pada waktu yang tepat.</div><br /><div>d. Hindari membandingkan</div> <div> Jangan pernah dengan sengaja membandingkan jasa, kebaikan, penampilan, harta, kedudukan seseorang sehingga yang mendengarnya merasa dirinya tidak berharga, rendah atau merasa terhina.</div><br /><div>e. Jangan membela musuhnya, mencaci kawannya</div> <div> Membela musuh maka dianggap bergabung dengan musuhnya, begitu pula mencaci kawannya berarti memusuhi dirinya. Bersikaplah yang netral, sepanjang diri kita menginginkan kebaikan bagi semua pihak, dan sadar bahwa untuk berubah harus siap menjalani proses dan tahapan.</div><br /><div>f. Hindari merusak kebahagiannya</div> <div> Bila seseorang sedang berbahagia, janganlah melakukan tindakan yang akan merusak kebahagiaanya. Misalkan ada seseorang yang merasa beruntung mendapatkan hadiah dari luar negeri, padahal kita tauh persis bahwa barang tersebut buatan dalam negeri, maka kita tak perlu menyampaikannya, biarlah dia berbahagia mendapatkan oleh-oleh tersebut.</div><br /><div>g. Jangan mengungkit masa lalu</div> <div> Apalagi jika yang diungkit adalah kesalahan, aib atau kekurangan yang sedang berusaha ditutupi. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kesalahan yang sangat ingin disembunyikannya, termasuk diri kita, maka jangan pernah usil untuk mengungkit dan membeberkannya, hal seperti ini sama dengan mengajak bermusuhan.</div><br /><div>h. Jangan mengambil haknya</div> <div> Jangan pernah terpikir untuk menikmati hak orang lain, setiap gangguan terhadap hak seseorang akan menimbulkan asa tidak suka dan perlawanan yang tentu akan merusak hubungan.. Sepatutnya kita harus belajar menikmati hak kita, agar bermanfaat dan menjadi bahan kebahagiaan orang lain.</div><br /><div>i. Hati-hati dengan kemarahan</div> <div> Bila anda marah, maka waspadalah karena kemarahan yang tak terkendali biasanya menghasilkan kata dan perilaku yang keji, yang sangat melukai, dan tentu perbuatan ini akan menghancurkan hubungan baik di lingkungan manapun. Kita harus mulai berlatih mengendalikan kemarahan sekuat tenaga dan tak usah sungkan untuk meminta maaf andai kata ucapan dirasakan berlebihan. <br /></div><br /><div>j. Jangan menertawakannya</div> <div> Sebagian besar dari sikap menertawakan seseorang adalah karena kekurangannnya, baik sikap, penampilan, bentuk rupa, ucapan dan lain sebagainya, dan ingatlah bahwa tertawa yang tidak pada tempatnya serta berlebihan akan mengundang rasa sakit hati.</div><br /><div>k. Hati-hati dengan penampilan, bau badan dan bau mulut</div> <div> Tidak ada salahnya kita selalu mengontrol penampilan, bau badan atau mulut kita, karena penampilan atau bau badan yang tidak segar akan membuat orang lain merasa terusik kenyamanannya, dan cenderung ingin menghindari kita.</div><br /><br /><div>2. AKU MENYENANGKAN BAGIMU</div><br /><div>a. Wajah yang selalu cerah ceria</div> <div> Rasulullah senantiasa berwajah ceria, beliau pernah besabda, "Janganlah terlalu membebani jiwamu dengan segala kesungguhan hati. Hiburlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu, sebab bila hati terus dipaksakan memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi buta". (Sunan Abu Dawud).</div><br /><div>b. Senyum tulus</div> <div> Rasulullah senantiasa tersenyum manis sekali dan ini sangat menyenangkan bagi siapapun yang menatapnya. Senyum adalah sedekah, senyuman yang tulus memiliki daya sentuh yang dalam ke dalam lubuk hati siapapun, senyum adalah nikmat Allah yang besar bagi manusia yang mencintai kebaikan. Senyum tidak dimiliki oleh orang-orang yang keji, sombong, angkuh, dan orang yang busuk hati.</div><br /><div>c. Kata-kata yang santun dan lembut</div> <div> Pilihlah kata-kata yang paling sopan dengan dan sampaikan dengan cara yang lembut, karena sikap seperti itulah yang dilakukan Rasulullah, ketika berbincang dengan para sahabatnya, sehingga terbangun suasana yang menyenangkan. Hindari kata yang kasar, menyakitkan, merendahkan, mempermalukan, serta hindari pula nada suara yang keras dan berlebihan.</div><br /><div>d. Senang menyapa dan mengucapkan salam</div> <div> Upayakanlah kita selalu menjadi orang yang paling dahulu dalam menyapa dan mengucapkan salam. Jabatlah tagan kawan kita penuh dengan kehangatan dan lepaslah tangan sesudah dilepaskan oleh orang lain, karena demikianlah yang dicontohkan Rasulullah. Jangan lupa untuk menjawab salam dengan sempurna dan penuh perhatian.</div><br /><br /><div>e. Bersikap sangat sopan dan penuh penghormatan</div> <div> Rasulullah jikalau berbincang dengan para sahabatnya selalu berusaha menghormati dengan cara duduk yang penuh perhatian, ikut tersenyum jika sahabatnya melucu, dan ikut merasa takjub ketika sahabatnya mengisahkan hal yang mempesona, sehingga setiap orang merasa dirinya sangat diutamakan oleh Rasulullah.</div><br /><div>f. Senangkan perasaannya</div> <div> Pujilah dengan tulus dan tepat terhadap sesuatu yang layak dipuji sambil kita kaitkan dengan kebesaran Allah sehingga yang dipuji pun teringat akan asal muasal nikmat yang diraihnya, nyatakan terima kasih dan do'akan. Hal ini akan membuatnya merasa bahagia. Dan ingat jangan pernah kikir untuk berterima kasih.</div><br /><div>g. Penampilan yang menyenangkan</div> <div> Gunakanlah pakaian yang rapi, serasi dan harum. Menggunakan pakaian yang baik bukanlah tanda kesombongan, Allah Maha Indah dan menyukai keindahan, tentu saja dalam batas yang sesuai syariat yang disukai Allah. <br /></div><br /><div>h. Maafkan kesalahannya</div> <div> Jadilah pemaaf yang lapang dan tulus terhadap kekurangan dan kesalahan orang lain kepada kita, karena hal ini akan membuat bahagia dan senang siapapun yang pernah melakukan kekhilafan terhadap kita, dan tentu hal ini pun akan mengangkat citra kita dihatinya.</div><br /><br /><div>3. AKU BERMANFAAT BAGIMU</div> <div>Keberuntungan kita bukanlah diukur dari apa yang kita dapatkan tapi dari nilai mamfaat yang ada dari kehadiran kita, bukankah sebaik-baik diantara manusia adalah orang yang</div> <div>paling banyak manfaatnya bagi hamba-hamba Allah lainnya.</div><br /><div>a. Rajin bersilaturahmi</div> <div> Silaturahmi secara berkala, penuh perhatian, kasih sayang dan ketulusan walaupun hanya beberapa saat, benar-benar akan memiliki kesan yang mendalam, apalagi jikalau membawa hadiah, insya Allah akan menumbuhkan kasih sayang.</div><br /><div>b. Saling berkirim hadiah</div> <div> Seperti yang telah diungkap sebelumnya bahwa saling memberi dan berkirim hadiah akan menumbuhkan kasih sayang. Jangan pernah takut miskin dengan memberikan sesuatu, karena Allah yang Maha Kaya telah menjanjikan ganjaran dan jaminan tak akan miskin bagi ahli sedekah yang tulus.</div><br /><div>c. Tolong dengan apapun</div> <div> Bersegeralah menolong dengan segala kemampuan, harta, tenaga, waktu atau setidaknya perhatian yang tulus, walau perhatian untuk mendengar keluh kesahnya. Apabila tidak mampu, maka do'akanlah, dan percayalah bahwa kebaikan sekecil apapun akan diperhatikan dan dibalas dengan sempurna oleh Allah.</div><br /><div>d. Sumbangan ilmu dan pengalaman</div> <div> Jangan pernah sungkan untuk mengajarkan ilmu dan pengalaman yang dimiliki, kita harus berupaya agar ilmu dan pengalaman yang ada pada diri kita bisa menjadi jalan bagi kesuksesan orang lain.</div><br /> <div>Insya Allah jikalau hidup kita penuh manfaat dengan tulus ikhlas maka, kebahagiaan dalam bergaul dengan siapapun akan tersa nikmat, karena tidak mengharapkan sesuatu dari orang melainkan kenikmatan kita adalah melakukan sesuatu untuk orang lain. Semata karena Allah SWT.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-35852723264245672672008-12-14T07:32:00.000-08:002008-12-14T07:36:20.606-08:00TawadhuOleh: KH. Abdullah Gymnastiar<br /> <div><br />Alangkah beruntungnya orang-orang yang tidak disiksa oleh rindu dipuji orang lain, karena jika kita rindu dipuji orang lain kalau untuk urusan duniawi hukumnya mubah tapi kalau untuk urusan amal ibadah maka akan sirnalah amal ibadah kita.</div><br /><div>Hikam:</div> <div>Hai orang-orang beriman janganlah kamu batalkan sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan penerima, seperti orang yang membelanjakan hartanya karena riya kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. perumpamaan mereka seperti batu yang licin yang diatasnya tanah lalu hujan lebat menimpanya maka ia menjadi bersih. Mereka tidak memperoleh apapun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak</div> <div>memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.</div><br /> <div>Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk badan danrupamu tetapi melihat niat dan keikhlasan didalam hatimu." Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya yang paling kutakuti atas kamu sekalian adalah syirik kecil." Sahabat bertanya: "Apa syirik kecil itu ya Rasulullah?" Rasulullah bersabda: "Syirik yang kecil itu adalah riya."</div><br /> <div>Riya dapat menghanguskan amal ibadah kita, karena suatu amal ibadah yang seharusnya ingin mendapatkan keridhoan Allah, berubah menjadi ingin mendapatkan nilai dan pujian dari orang lain. Dalam beramal kita harus menjaga niat agar terbebas dari ingin dipuji dan dinilai orang lain,</div> <div>ciri-ciri orang yang tidak ikhlas dalam beramal ialah ada orang dengan tidak ada orang amal ibadahnya berbeda. Kunci ikhlas adalah kita harus yakin Allah yang Maha membalas, Allah yang Maha menyaksikan dan Allah yang Maha menguasai semua yang kita inginkan.</div><br /><div>Dalam beramal bukan karena tampak atau tidak tampak oleh orang lain, tetapi karena apa yang menjadi niat dihatinya. Berlebih-lebihan dalam pengeluaran tergantung pada niat, keperluan dan kemampuan dari orang yang mengeluarkannya.</div><br /> <div>Marilah dengan romadhan ini kita menguatkan keyakinan kepada Allah, Allah melihat dan memiliki diri kita, Allah yang menggenggam masa depan kita dan apapun yang kita inginkan semuanya dikuasai Allah swt.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-3808038249748677032008-12-14T07:28:00.000-08:002008-12-14T07:30:34.753-08:00Matahari Terbenam Tanpa Senyum<div>Oleh: Gundolo Sosro<br /></div><br /><br /><div>Ada sebuah kegiatan murah meriah yang kerap saya lakukan dulu ketika masih</div> <div>tinggal di kota Denpasar Bali, yakni menunggui matahari. Kalau waktu yang</div> <div>tersedia di pagi hari, maka Sanurlah tempatnya. Di sore hari, Kutalah</div> <div>lokasinya. Yang jelas, mata hari terbit di pagi hari, maupun matahari</div> <div>terbenam di sore hari bagi saya sama indahnya. Sinarnya yang</div> <div>kemerah-merahan. Gerakannya yang pelan dan perlahan. Cincin atau lingkaran</div> <div>yang mengelilingi matahari, semuanya itu menjadi sebuah berkah Tuhan yang</div> <div>layak dinikmati. Rugi besarlah mereka yang tidak pernah menikmati matahari.</div><br /><div>Belasan tahun setelah semua itu berlalu, di Jakarta yang pantainya tidak</div> <div>sebersih dan seindah pantai Bali, ada perasaan kehilangan yang mendalam</div> <div>terhadap keindahan matahari. Hari-hari yang dulunya selalu di awali dengan</div> <div>senyuman matahari pagi, diakhiri dengan redupnya pelan-pelan senyuman</div> <div>matahari sore, sekarang diganti dengan hari-hari yang teramat berbeda. Di</div> <div>pagi hari, kehidupan saya dimulai dengan berderingnya alarm tanda harus</div> <div>bangun. Di malam hari, ia diakhiri dengan badan yang lelah dan letih,</div> <div>lantas tidur.</div><br /><div>Isinya kehidupan memang berganti dari hari ke hari, tahun ke tahun. Tetapi,</div> <div>tidak ada matahari tenggelam hari itu yang saya biarkan tenggelam tanpa</div> <div>senyuman. Entah senyuman pada anak sendiri atau anak mertua. Senyuman pada</div> <div>orang-orang yang saya temui. Senyuman pada kehidupan. Di rumah, bahkan</div> <div>kerap saya tersenyum pada pohon, sungai, rumput, burung sebuah kebiasaan</div> <div>yang bisa membuat orang mengira kalau saya ini gila.</div><br /><div>Kenapa senyuman teramat penting dalam hidup saya, karena ia tidak hanya</div> <div>berguna pada orang atau mahluk yang melihat senyuman saya, ia malah lebih</div> <div>berguna pada pemilik senyuman. Kalau panca indera berfungsi dasar sebagai</div> <div>jembatan antara manusia dan alam semesta, senyuman memiliki fungsi dasar</div> <div>yang lain.</div><br /><div>Senyuman, paling tidak menurut saya, befungsi sebagai jembatan antara kita</div> <div>dengan orang dan mahluk lain, dan yang lebih penting lagi menjadi jembatan</div> <div>antara kita dengan sang hati. Makanya, dalam banyak kesempatan saya</div> <div>ungkapkan ke banyak orang, salah satu pintu menuju pada hati bernama</div> <div>senyuman. Mungkin malah menjadi salah satu pintu yang yang paling lebar dan</div> <div>longgar. Ia terbuka pada siapa saja yang rajin menabur senyuman.</div> <div>Lebih-lebih kalau senyuman itu ditabur dengan tangan-tangan keihklasan dan</div> <div>ketulusan. Ibarat menabur benih bunga yang sehat di lahan yang subur, ia</div> <div>akan tumbuh, berkembang, berbunga tiada henti, seperti matahari yang</div> <div>menghiasi bumi setiap hari.</div><br /><div>Coba rasakan sendiri di dalam hati masing-masing. Bedakan antara kondisi</div> <div>hati ketika kita stres, depresi atau menangis. Dan bandingkan dengan</div> <div>kondisi hati ketika kita tersenyum. Bukankah bedanya amat teramat berbeda ?</div> <div>Dalam keadaan stres dan depresi, semua ingatan tentang hati plus seluruh</div> <div>kemuliaannya, seperti lenyap begitu saja. Dalam senyuman yang ikhlas dan</div> <div>tulus, apa lagi ditambah dengan rasa syukur yang mendalam, hati seperti</div> <div>sedang bernyanyi.</div><br /><div>Kalau digambarkan secara visual, di sekeliling hati yang dibungkus muka</div> <div>yang penuh senyuman ada ribuan bunga indah melayang-layang. Lengkap dengan</div> <div>kupu-kupunya yang penuh warna. Tidak hanya pemilik hati yang penuh suka</div> <div>cita, alam dan kehidupan juga ikut tertawa gembira. Dalam tataran renungan</div> <div>yang lebih dalam, dengan senyuman kita sedang ikut memperbaiki sang hidup</div> <div>dan kehidupan.</div><br /><div>Dengan latar belakang seperti ini, kalau ada orang yang teramat miskin</div> <div>dengan senyumannya, ia layak untuk merenungkan kembali sifat pelitnya akan</div> <div>senyuman. Apapun alasannya dari anggapan bahwa senyumnya tidak menarik,</div> <div>orang lain tidak membalas senyuman kita, takut dicurigai, dst senyuman</div> <div>bukanlah kekayaan yang tepat kalau disimpan sendiri.</div><br /><div>Ibarat mobil yang rusak mengkarat kalau tidak pernah dipergunakan, senyuman</div> <div>juga demikian. Tanpa digunakan, ia akan merusak hubungan kita dengan orang</div> <div>lain, membuat pintu hati tertutup rapat, dan membuat sang kehidupan seperti</div> <div>besi yang penuh karat : kotor, berdebu, kurang bermanfaat.</div> <div>Dalam cermin renungan yang berwajah begini, banyak sekali manfaatnya kalau</div> <div>kita berani mendidik diri untuk tersenyum. Mulanya memang kelihatan dan</div> <div>terasa memaksa. Ada perasaan dan penampilan sedang tidak menjadi diri</div> <div>sendiri pada awalnya. Akan tetapi, sebagaimana karet gelang yang kita tarik</div> <div>cukup sering secara perlahan, ketika mulai ditarik ia melawan kencang,</div> <div>kemudian lama-lama menjadi longgar dan tidak melawan.</div><br /><div>Anda bisa memulainya dengan cara Anda sendiri. Saya memulainya di depan</div> <div>cermin, di depan anak-anak di rumah bersama burung, pohon dan sungai</div> <div>(dengan catatan tidak dilihat orang lain). Pipi dan bibir ini memang</div> <div>menolak dan melawan pada awalnya. Demikian juga komentar orang lain saat</div> <div>saya baru belajar berbicara sambil tersenyum di depan publik. Ketika baru</div> <div>mulai dilihat aneh. Tetapi begitu ia menjadi biasa, tidak ada gangguan dan</div> <div>hambatan yang berarti.</div><br /><div>Tidak sedikit tenaga, biaya dan hambatan dari orang lain yang melelahkan</div> <div>yang telah dibayarkan untuk ini. Namun, saya tetap terus mencoba</div> <div>memperbaiki kuantitas dan kualitas senyuman. Sebab, kalau ada matahari di</div> <div>hari ini yang terbenam tanpa senyuman pada sang kehidupan, itu berarti kita</div> <div>sedang melakukan perusakan pada alam, kehidupan. Dalam bentuknya yang lebih</div> <div>menakutkan, kehidupan tanpa senyuman adalah sejenis penghianatan.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-55168369816674137442008-09-16T15:17:00.000-07:002008-10-09T07:16:52.907-07:00Khutbah Rasulullah s.a.w. tentang RamadhanDari Salman al Farisi : Bahwa Rasulullah SAW menyampaikan khutbahnya pada<br>akhir bulan Sya'ban (menjelang Ramadlan), mengggambarkan di dalamnya<br>keagungan Ramadlan, berikut petikannya:<p>"Wahai manusia, sesungguhnya bulan yang agung dan penuh barakah, bulan yang<br>didalamnya terdapat Lailatul Qadar, yang nilainya lebih utama dari seribu<br>bulan, telah menaungi kamu sekalian. Suatu bulan di mana Allah mewajibkan<br>puasa pada siang harinya dan menjadikan shalat pada malam harinya, sebagai<br>amalan sunnat. Barang siapa yang mengerjakan perbuatan sunnat pada bulan itu<br>maka ia sekan mengrjakan perbuatan fardlu pada bulan yang lain. Barang siapa<br>yang mengrjakan fardlu pada bulan itu maka ia seakan mengerjakan tujuh puluh<br>perbuatan fardlu pada bulan yang lain. Ramadlan adalah bulan kesabaran, dan<br>barang siapa yang sabar balasannya adalah surga. Ia adalah bulan<br>pertolongan, dan bulan di mana pada saat itu rezeki orang mukmin bertambah.<br>Barang siapa yang memberi buka kepada orang yang berpuasa maka ia<br>mendapatkan ( pahala) memerdekakan budak dan mendapatkan ampunan atas<br>dosa-dosanya."<p>Para sahabat bertanya : "Wahai Rasulullah, tidak semua dari kami mempunyai<br>makanan yang bisa dipakai untuk berbuka bagi orang yang berpuasa?"<p>Rasulullah bersabda: "Allah memberikan pahala ini kepada orang yang memberi<br>buka kepada orang yang berpuasa meskipun seteguk air susu, sebutir korma<br>atau seteguk air minum. Barang siapa yang membuat kenyang orang yang<br>berpuasa maka ia mendapat ampunan atas dosa-dosanya dan Allah akan<br>memberinya minuman dari telagaku, dengan minuman yang tidak akan pernah<br>membuat haus lagi setelah itu, sampai ia masuk sorga, dan ia mendapatkan<br>pahala sebesar pahala orang yang berpuasa tersebut tanpa berkurang<br>sedikitpun. Bulan Ramadlan permulaannya adalah rahmat, pertengahannya adalah<br>ampunan dan penghabisannya adalah pembebasan dari neraka. Barang siapa yang<br>memperingan budaknya pada bulan itu maka Allah membebaskannya dari api<br>neraka ".<p>Sumber: Tanbihul Ghafilin, Al-SamraqandiUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-8396252246585021462008-09-12T15:40:00.000-07:002008-10-09T07:16:48.576-07:00Sholat Yang BerkualitasKualitas salat seseorang diukur dari tingkat kekhusyu`annya. Salat<br>dapat disebut sebagai zikir manakala orang yang salat itu menyadari<br>sepenuhnya apa yang dilakukan dan apa yang diucapkan dalam salatnya,<br>karena zikir itu sendiri adalah kesadaran. Lawan dari zikir adalah<br>lalai, oleh karena itu al Qur'an juga mengingatkan orang yang berzikir<br>(salat) agar jangan lalai, wala takun min al ghafilin (Q/7:205).<br>Salatnya orang yang lalai pasti tidak efektip karena tidak komunikatif.<p>Hadis Riwayat Abu Hurairah menyebutkan bahwa betapa banyak orang yang<br>salat, tetapi tidak memperoleh apa-apa selain lelah dan capai, Kam min<br>qa imin hazzuhu min salatihi at ta`abu wa an nasobu. Salat sebagai<br>zikir bukanlah kata-kata, ruku dan sujud, tetapi dialog, muhawarah dan<br>munajat seorang hamba dengan Sang Khaliq. Kunci dari muhawarah dan<br>munajat adalah kehadiran hati, hudur al qalb, dalam salatnya. Jadi<br>khusyu` adalah hadirnya hati dalam setiap aktifitas salat.<p>Makna salat terletak pada seberapa besar kehadiran hati di dalamnya.<br>Imam Gazali dalam Ihya `Ulumuddin menyebut enam makna batin yang dapat<br>menyempurnakan makna salat, yaitu; (1) kehadiran hati, (2) kefahaman,<br>(3) ta`zim, mengagungkan Alloh SWT, (4) segan, haibah, (5). Berharap,<br>raja, dan (6) malu.<p>Di samping enam hal yang bersifat maknawi, bagi orang awam masih<br>membutuhkan situasi fisik yang kondusif untuk salat, agar perhatiannya<br>tidak terpecah sehingga hatinya dapat hadir. Bagi orang yang sudah<br>kuat konsentrasinya, maka lingkungan fisik tidak lagi menjadi stimulus<br>yang mengganggu, apa yang bagi orang awam, sesuatu yang terdengar,<br>yang terlihat, justeru lebih menarik perhatiannya, lupa kepada Alloh<br>SWT yang sedang diajak berbicara.<p>Demikian juga bagi orang yang terlalu banyak problem yang tidak halal,<br>ruang gelap, ruang kosong, menutup mata dan menutup telinga tidak akan<br>membantu mengkonsentrasikan hatinya kepada Alloh SWT, karena dua hal<br>itu merupakan hal yang bertentangan.<p>Salam cinta,<br>agussyafiiUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-15456602705658374932008-09-09T15:35:00.000-07:002008-10-09T07:16:09.547-07:00Doa Membangun Keluarga Semoga Allah mengkaruniakan kita pendamping terbaik pilihan-Nya, <br>sehingga perjuangan kita dalam meniti kehidupan berumah tangga <br>senantiasa terasa indah dan menyejukan berkat pertolongan dan karunia <br>Allah tersebut.<p>Berumah tangga bukanlah suatu hal yang mudah seperti halnya <br>membalikan kedua telapak tangan. Jika tidak hati-hati dalam <br>menitinya, baik dalam perencanaan maupun ketika mengarunginya, ia <br>akan menjadi bagian dari sebuah penderitaan yang tiada bertepi bagi <br>siapapun yang menjalaninya. Sejak awal, Allah Swt. memperingatkan <br>kepada setiap orang beriman agar hati-hati dalam hal tersebut, <br>firman-Nya: "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara <br>isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka <br>berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan <br>tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha <br>Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. At-Taghabun [64]:14).<p>Ayat di atas menjelaskan, bahwa bisa jadi pasangan yang telah kita <br>pilih untuk mendampingi hidup kita dan anak-anak yang dilahirkannya <br>menjadi musuh bagi diri kita. Seorang suami yang seharusnya menjadi <br>seorang pemimpin di keluarga malah menjadi koruptor karena bujukan <br>istrinya yang terus menggerutu karena diperbudak segala macam <br>keinginan. Ayah dan ibu terhancurkan kehormatan dan harga diri <br>keluarganya karena perilaku dan akhlaq buruk yang diperlihatkan <br>anak-anak yang dilahirkannya. Untuk itu, hal pertama yang harus kita <br>lakukan adalah memohon kepada Allah dengan segala kelemahan diri agar <br>Ia menolong dan mengkaruniakan kita pendamping terbaik dan anak-anak <br>yang shalih dan shalihah. Maka doa yang diperintahkan Allah dalam <br>Alquran untuk hal tersebut adalah: "Wahai Tuhan kami! Karuniakanlah <br>kepada kami istri dan keturunan yang menjadi cahaya mata, dan <br>jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang memelihara dirinya <br>(dari kejahatan)". (QS. Al-Furqan [25]:74).<p>Ciri-ciri dari yang dimaksud oleh doa ini adalah istri yang <br>menyejukan ketika dipandang, dapat menjadi tauladan bagi siapapun. Ia <br>juga tidak akan pernah memperlihatkan wajah yang muram durja, <br>berbicara ketus dan rona wajah yang menyeramkan. Akhlaknya akan <br>terlihat jauh lebih indah dibanding kecantikan wajah dan tubuhnya. <br>Akhlaqnya akan tercermin dalam perilakunya sehari-hari, baik terhadap <br>suami maupun orang lain di luar keluarganya (tetangga), seperti <br>senantiasa hormat meski suaminya berumur sama dengannya, atau <br>senantiasa menghargai siapapun yang ia temui termasu anak kecil <br>sekalipun. Kata-kata yang keluar dari mulutnya terasa menyejukan, <br>bersih dan tidak pernah ada yang melukai.<p>Oleh karena itu, meski ia terus beranjak tua dan berubah karena <br>perjuangannya dalam melahirkan dan membesarkan anak-anaknya, namun ia <br>akan tetap kelihatan cerah dan bersinar. Hal itu tiada lain karena <br>cerminan dari suasana hati yang senantiasa bersih dan bening. Di <br>samping itu, ia juga akan senantiasa bersyukur, menghadapi setiap <br>kejadian dengan sabar dan yakin akan pelajaran dari Allah. Istri <br>seperti ini tidak pernah meminta hal yang menjadi ketidakmampuan <br>suaminya. Ia tidak pernah mau didahului bangun oleh suaminya, <br>melainkan terlebih dahulu shalat dan munajat kepada Allah. Ia juga <br>akan senantiasa memohon izin kepada suaminya untuk melakukan apapun <br>yang akan ia kerjakan. Inilah sesungguhnya yang dimaksudkan dengan <br>istri shalihah yang menjadi perhiasan paling berharga bagi para suami.<p>Hal di atas tidak hanya berlaku bagi para suami atau siapapun yang <br>berkehendak untuk menjadi suami, melainkan juga buat para istri atau <br>yang berkehendak untuk menjadi seorang istri. Pernikahan bagi mereka <br>harus menjadi ajang sebuah pelatihan guna meningkatkan kehati-hatian. <br>Siapa pun yang berkehendak menuju momen ini, sangat dianjurkan untuk <br>terus senantiasa berdoa kepada Allah dengan doa termaktub di atas. <br>Doa ini harus betul-betul menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari<p>Jangan pernah memilih seorang laki-laki hanya dengan pertimbangan <br>emosional belaka tanpa memperhatikan bagaimana akhlaq dan <br>kepribadiannya. Calon suami yang baik dan senantiasa dapat <br>membimbingnya harus menjadi bagian dari doa yang dipohonkannya kepada <br>Allah, karena suami seperti inilah yang akan mendatangkan kebahagian <br>yang hakiki bagi seorang istri. Ia akan memperhatikan apapun yang <br>diinginkan oleh istrinya. Istri akan senantiasa menjadi orang spesial <br>dalam benak dan kehidupannya. Suami seperti ini akan senantiasa <br>bersih ketika mau berhadapan dengan istri dan memanggil dengan <br>panggilan terbaik. Jika kondisi istri berubah secara fisik, karena <br>perjuangannya mengurus rumah tangga, ia akan menghiburnya dengan <br>keuntungan-keuntungan di akhirat. Ia juga akan menutup <br>kejelekan-kejelekan yang dimiliki oleh istrinya serta merasa terus <br>tertuntut untuk melakukan kewajiban yang benar.<p>Tingginya derajat suami ditentukan oleh perjuangannya menjadi <br>pemimpin rumah tangga, sehingga ia akan terus menuntut dirinya untuk <br>senantiasa menjadi tauladan yang baik bagi keluarga yang dipimpinnya. <br>Seorang suami pilihan Allah tidak pernah mau jadi beban bagi <br>istrinya. Ia akan senantiasa memuji dan membuat istri senang, <br>menjadikan kekurangan istrinya menjadi ladang amal untuk berlapang <br>hati dan membantunya selalu berjuang untuk memperbaiki diri. Ia juga <br>akan selalu berlapang dada bertukar pikiran membahas masalah-masalah <br>yang ada di keluarganya dengan adil. Pada malam hari, ia akan <br>mengajak istrinya untuk bermunajat menghadap Allah bersama-sama, <br>meminta kepada Allah sebuah keluarga yang mendapatkan <br>perlindungan-Nya pada saat tiada lagi perlindungan lain selain hanya <br>dari-Nya dan keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah, bahagia di dunia <br>dan akhirat.<p>Rahasia dari semua itu adalah perjuangan maksimal untuk memiliki ilmu <br>tentang hal tersebut. Ilmu inilah yang akan membangun kebahagiaan di <br>rumah tangga. Dengan ilmu ini, seorang suami atau istri akan berbuat <br>apapun dengan penuh keikhlashan dan merasa ridha dalam melayani dan <br>berkhidmat terhadap pasangannya masing-masing. Waallahu A'lam.***<p>K.H. Abdullah GymnastiarUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-92060689268286198272008-09-09T15:32:00.000-07:002008-10-09T07:16:04.377-07:00PANDUAN PUASA RAMADHAN"Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu sekalian puasa, <br>sebagaimana diwajibkan atas<br>orang-orang sebelum kamu agar kamu sekalian bertaqwa "( QS Al-Baqarah : 183 ).<br>1. Puasa Ramadhan hukumnya Fardu `Ain<br>2. Puasa Ramadhan disyari'atkan bertujuan untuk menyempurnakan ketaqwaan<p>KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN DAN KEUTAMAAN BERAMAL DI DALAMNYA<br>1. Bulan Ramadhan adalah:a. Bulan yang penuh Barakah.<br>b. Pada bulan ini pintu Jannah dibuka dan pintu neraka ditutup.<br>c. Pada bulan ini Setan-Setan dibelenggu.<br>d. Dalam bulan ini ada satu malam yang keutamaan beramal didalamnya <br>lebih baik daripada beramal seribu bulan di bulan lain, yakni malam <br>LAILATUL QADR.<br>e. Pada bulan ini setiap hari ada malaikat yang menyeru menasehati <br>siapa yang berbuat baik agar bergembira dan yang berbuat ma'shiyat <br>agar menahan diri.<br>2. Keutamaan beramal di bulan Ramadhan antara lain :<br>a. Amal itu dapat menutup dosa-dosa kecil antara setelah Ramadhan <br>yang lewat sampai dengan Ramadhan berikutnya.<br>b. Menjadikan bulan Ramadhan memintakan syafaa't.<br>c. Khusus bagi yang puasa disediakan pintu khusus yang bernama <br>Rayyaan untuk memasuki Jannah. RUKUN PUASA a. Berniat sejak malam hari<br>b. Menahan makan, minum, koitus (Jima') dengan istri di siang hari <br>sejak terbit fajar sampai terbenam matahari (Maghrib), Wanita yang <br>sedang haidh dilarang puasa sampai habis masa haidhnya, lalu <br>melanjutkan puasanya. Di luar Ramadhan ia wajib mengqadha puasa yag <br>ditinggalkannya selama dalam haidh.<p>YANG DIBERI KELONGGARAN UNTUK TIDAK PUASA RAMADHAN Orang Mu'min yang <br>diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak puasa Ramadhan, tetapi <br>wajib mengqadha di bulan lain, mereka itu ialah :<br>a). Orang sakit yang masih ada harapan sembuh.<br>b) Orang yang bepergian ( Musafir ). Musafir yang merasa kuat boleh <br>meneruskan puasa dalam safarnya, tetapi yang merasa lemah dan berat <br>lebih baik berbuka, dan makruh memaksakan diri untuk puasa. Orang <br>Mu'min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak mengerjakan <br>puasa dan tidak wajib mengqadha, tetapi wajib fidyah (memberi makan <br>sehari seorang miskin). Mereka adalah orang yang tidak lagi mampu <br>mengerjakan puasa karena :<br>a). Umurnya sangat tua dan lemah.<br>b). Wanita yang menyusui dan khawatir akan kesehatan anaknya.<br>c). Karena mengandung dan khawatir akan kesehatan dirinya.<br>d). Sakit menahun yang tidak ada harapan sembuh.<br>e). Orang yang sehari-hari kerjanya berat yang tidak mungkin mampu <br>dikerjakan sambil puasa, dan tidak mendapat pekerjaan lain yang <br>ringan. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA a. Sengaja makan dan minum di <br>siang hari. Bila terlupa makan dan minum di siang hari, maka tidak <br>membatalkan puasa.<br>b. Sengaja membikin muntah, bila muntah dengan tidak disengajakan, <br>maka tidak membatalkan puasa.<br>c. Dengan sengaja menyetubuhi istri di siang hari Ramadhan, ini <br>disamping puasanya batal ia terkena hukum yang berupa : memerdekakan <br>seorang hamba, bila tidak mampu maka puasa dua bulan berturut-turut, <br>dan bila tidak mampu, maka memberi makan enam puluh orang miskin.<br>d. Datang bulan di siang hari Ramadhan ( sebelum waktu masuk Maghrib)<p>HAL-HAL YANG BOLEH DIKERJAKAN WAKTU IBADAH PUASA.<br>a. Menyiram air ke atas kepala pada siang hari karena haus ataupun <br>udara panas, demikian pula menyelam kedalam air pada siang hari.<br>b. Menta'khirkan mandi junub setelah adzan Shubuh.<br>c. Berbekam pada siang hari.<br>d. Mencium, mencumbu istri tetapi tidak sampai bersetubuh di siang <br>hari (hukumnya makruh)<br>e. Beristinsyak (menghirup air kedalam hidung) terutama bila akan <br>berwudhu, asal tidak dikuatkan menghirupnya.<br>f. Disuntik di siang hari.<br>g. Mencicipi makanan asal tidak ditelan.<p>ADAB-ADAB PUASA RAMADHAN.<br>1. Berbuka apabila sudah masuk waktu Maghrib. Sunnah berbuka adalah sbb :<br>a. Disegerakan yakni sebelum melaksanakan shalat Maghrib dengan <br>makanan yang ringan seperti rutob (kurma muda), kurma dan air saja, <br>setelah itu baru melaksanakan shalat.<br>b. Tetapi apabila makan malam sudah dihidangkan, maka terus dimakan, <br>jangan shalat dahulu.<br>c. Setelah berbuka berdo'a dengan do'a sbb : Artinya : "Telah hilang <br>rasa haus, dan menjadi basah semua urat-urat dan pahala tetap wujud <br>insya Allah."<br>2. Makan sahur. Adab-adab sahur :<br>a. Dilambatkan sampai akhir malam mendekati Shubuh.<br>b. Apabila pada tengah makan atau minum sahur lalu mendengar adzan <br>Shubuh, maka sahur boleh diteruskan sampai selesai, tidak perlu <br>dihentikan di tengah sahur karena sudah masuk waktu Shubuh.<br>3. Lebih bersifat dermawan (banyak memberi, banyak bershadaqah, <br>banyak menolong) dan banyak membaca al-qur'an<br>4. Menegakkan shalat malam/shalat Tarawih dengan berjama'ah. Dan <br>shalat Tarawih ini lebih digiatkan lagi pada sepuluh malam terakhir <br>(20 hb. sampai akhir Ramadhan). Cara shalat Tarawih adalah :<br>a. Dengan berjama'ah.<br>b. Salam tiap dua raka'at dikerjakan empat kali, atau salam tiap <br>empat raka'at dikerjakan dua kali dan ditutup dengan witir tiga raka'at.<br>c. Dibuka dengan dua raka'at yang ringan.<br>d. Bacaan dalam witir : Raka'at pertama : Sabihisma Rabbika. Roka't <br>kedua : Qul yaa ayyuhal kafirun. Raka'at ketiga : Qulhuwallahu ahad.<br>e. Membaca do'a qunut dalam shalat witir.<br>5. Berusaha menepati lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir, <br>terutama pada malam-malam ganjil. Bila dirasakan menepati lailatul <br>qadar hendaklah lebih giat beribadah dan membaca : Yaa Allah <br>Engkaulah pengampun, suka kepada pengampunan maka ampunilah aku.<br>6. Mengerjakan i'tikaf pada sepuluh malam terakhir.<br>7. Menjauhi perkataan dan perbuatan keji dan menjauhi pertengkaran. <br>Cara i'tikaf :<br>a. Setelah shalat Shubuh lalu masuk ke tempat i'tikaf di masjid.<br>b. Tidak keluar dari tempat i'tikaf kecuali ada keperluan yang mendesak.<br>c. Tidak mencampuri istri dimasa i'tikaf.<p>----------------------<p>Sumber : mailing list <a href="mailto:pesantren@yahoogroups.com">pesantren@yahoogroups.com</a>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-66255430931679208512008-09-01T15:49:00.000-07:002008-09-01T16:07:17.099-07:00SHOLAT MENURUT MEDISSholat Tahajjud ternyata tak hanya membuat seseorang yang<br>melakukannya mendapatkan tempat (maqam) terpuji di sisi Allah<br>(Qs Al-Isra:79) tapi juga sangat penting bagi dunia kedokteran.<br>Menurut hasil penelitian Mohammad Sholeh, dosen IAIN Surabaya,<br>salah satu shalat sunah itu bisa membebaskan seseorang dari<br>serangan infeksi dan penyakit kanker.<p>Tidak percaya?<p>"Cobalah Anda rajin-rajin sholat tahajjud. "Jika anda melakukannya<br>secara rutin, benar, khusuk, dan ikhlas, niscaya and terbebas<br>dari infeksi dan kanker". Ucap Sholeh. Ayah dua anak itu bukan<br>'tukang obat' jalanan. Dia melontarkan pernyataanya itu dalam<br>desertasinya yang berju! dul 'Pengaruh Sholat tahajjud terhadap<br>peningkatan Perubahan Response ketahanan Tubuh Imonologik:<br>Suatu Pendekatan Psiko-neuroimunologi"<p>Dengan desertasi itu, Sholeh berhasil meraih gelar doktor dalam<br>bidang ilmu kedokteran pada Program Pasca Sarjana Universitas<br>Surabaya, yang dipertahankannya Selasa pekan lalu. Selama<br>ini, menurut Sholeh, tahajjud dinilai hanya merupakan ibadah<br>salat tambahan atau sholat sunah.<p>Padahal jika dilakukan secara kontinu, tepat gerakannya,<br>khusuk dan ikhlas, secara medis sholat itu menumbuhkan<br>respons ketahannan tubuh (imonologi) khususnya pada<br>imonoglobin M, G, A dan limfosit-nya yang berupa persepsi<br>dan motivasi positif, serta dapat mengefektifkan kemampuan<br>individu untuk menanggulangi masalah yang dihadapi (coping).<p>Sholat tahajjud yang dimaksudkan Sholeh bukan sekedar<br>menggugurkan status sholat yang muakkadah (Sunah!<br>mendekati wajib). Ia menitikberatkan pada sisi rutinitas sholat,<br>ketepatan gerakan, kekhusukan, dan keikhlasan.<p>Selama ini, kata dia, ulama melihat masalah ikhlas ini sebagai<br>persoalan mental psikis. Namun sebetulnya soal ini dapat<br>dibuktikan dengan tekhnologi kedokteran. Ikhlas yang selama<br>ini dipandang sebagai misteri, dapat dibuktikan secara<br>kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol.<p>Parameternya, lanjut Sholeh, bisa diukur dengan kondisi tubuh.<br>Pada kondisi normal, jumlah hormon kortisol pada pagi hari<br>normalnya antara 38-690 nmol/liter. Sedang pada malam hari-<br>atau setelah pukul 24:00 normalnya antara 69-345 nmol/liter.<br>"Kalau jumlah hormon kortisolnya normal, bisa diindikasikan<br>orang itu tidak ikhlas karena tertekan. Begitu sebaliknya.<br>Ujarnya seraya menegaskan temuannya ini yang membantah<br>paradigma lama yang menganggap ajara! n agama (Islam)<br>semata-mata dogma atau doktrin.<p>Sholeh mendasarkan temuannya itu melalui satu penelitian<br>terhadap 41 responden sisa SMU Luqman Hakim Pondok<br>Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa itu, hanya<br>23 yang sanggup bertahan menjalankan sholat tahajjud<br>selama sebulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa<br>yang bertahan sholat tahjjud selama dua bulan. Sholat<br>dimulai pukul 02-00-3:30 sebanyak 11* rakaat, masing-masing<br>dua rakaat empat kali salam plus tiga rakaat. Selanjutnya,<br>hormon kortisol mereka diukur di tiga laboratorium di Surabaya<br>(paramita, Prodia dan Klinika).<p>Hasilnya, ditemukan bahwa kondisi tubuh seseorang yang<br>rajin bertahajjud secara ikhlas berbeda jauh dengan orang<br>yang tidak melakukan tahajjud. Mereka yang rajin dan ikhlas<br>bertahajud memiliki ketahanan tubuh dan kemampuan<br>individual untuk menaggulangi masalah-masal! ah yang<br>dihadapi dengan stabil.<p>"jadi sholat tahajjud selain bernilai ibadah, juga sekaligus<br>sarat dengan muatan psikologis yang dapat mempengaruhi<br>kontrol kognisi. Dengan cara memperbaiki persepsi dan<br>motivasi positif dan coping yang efectif, emosi yang positif<br>dapat menghindarkan seseorang dari stress,"<p>Nah, menurut Sholeh, orang stress itu biasanya rentan sekali<br>terhadap penyakit kanker dan infeksi. Dengan sholat tahajjud<br>yang dilakukan secara rutin dan disertai perasaan ikhlas serta<br>tidak terpaksa, seseorang akan memiliki respons imun yang<br>baik, yang kemungkinan besar akan terhindar dari penyakit<br>infeksi dan kanker. Dan, berdasarkan hitungan tekhnik medis<br>menunjukan, sholat tahajjud yang dilakukan seperti itu membuat<br>orang mempunyai ketahanan tubuh yang baik.<p>Sebuah bukti bahwa keterbatasan otak manusia tidak mampu<br>mengetahui semua rahasia atas rahmat, nikmat, anugrah ya! ng<br>diberikan oleh ALLAH kepadanya. Haruskah kita menunggu<br>untuk bisa masuk diakal kita ???????<p>Seorang Doktor di Amerika telah memeluk Islam karena<br>beberapa keajaiban yang di temuinya di dalam penyelidikannya.<br>Ia amat kagum dengan penemuan tersebut sehingga tidak<br>dapat diterima oleh akal fikiran.<p>Dia adalah seorang Doktor Neurologi. Setelah memeluk Islam<br>dia amat yakin pengobatan secara Islam dan oleh sebab itu<br>ia telah membuka sebuah klinik yang bernama "Pengobatan<br>Melalui Al Qur'an" Kajian pengobatan melalui Al-Quran<br>menggunakan obat-obatan yang digunakan seperti yang<br>terdapat didalam Al-Quran. Di antara berpuasa, madu, biji<br>hitam (Jadam) dan sebagainya. Ketika ditanya bagaimana dia<br>tertarik untuk memeluk Islam maka Doktor tersebut memberitahu<br>bahwa sewaktu kajian saraf yang dilakukan, terdapat beberapa<br>urat saraf di dalam otak manusia ini tidak dimasuki oleh darah.<br>P! adahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang<br>cukup untuk berfungsi secara yang lebih normal.<p>Setelah membuat kajian yang memakan waktu akhirnya dia<br>menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di<br>dalam otak tersebut melainkan ketika seseorang tersebut<br>bersembahyang yaitu ketika sujud.<p>Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu<br>saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut<br>mengikut kadar sembahyang 5 waktu yang di wajibkan oleh<br>Islam.<p>Begitulah keagungan ciptaan Allah. Jadi barang siapa yang<br>tidak menunaikan sembahyang maka otak tidak dapat menerima<br>darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal. Oleh<br>karena itu kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk menganut<br>agama Islam "sepenuhnya" karena sifat fitrah kejadiannya memang<br>telah dikaitkan oleh Allah dengan agamanya yang indah ini.<p>Kesimpulannya : Makhluk Allah! yang bergelar manusia yang<br>tidak bersembahyang apalagi bukan yang beragama Islam<br>walaupun akal mereka berfungsi secara normal tetapi sebenarnya<br>di dalam sesuatu keadaan mereka akan hilang pertimbangan<br>di dalam membuat keputusan secara normal.<br>Justru itu tidak heranlah manusia ini kadang-kadang tidak<br>segan-segan untuk melakukan hal-hal yang bertentangan<br>dengan fitrah kejadiannya walaupun akal mereka mengetahui<br>perkara yang akan dilakukan tersebut adalah tidak sesuai<br>dengan kehendak mereka karena otak tidak bisa untuk<br>mempertimbangkan secara lebih normal. Maka tidak heranlah<br>timbul bermacam-macam gejala-gejala sosial Masyarakat saat ini.<p>WiwitUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-17601566066191631052008-09-01T15:45:00.000-07:002008-09-01T16:08:04.632-07:00AGAR RAMADHAN PENUH RAHMAT, BERKAH, DAN BERMAKNAHari ini kita memasuki bulan suci Ramadhan. Banyak hikmah yang bisa kita<br>petik di bulan suci dan mulia ini, yang semuanya mengarah pada peningkatan<br>makna kehidupan, peningkatan nilai diri, maqam spiritual, dan pembeningan<br>jiwa dan nurani.<p>Kewajiban puasa ini bukan sesuatu yang baru dalam tradisi keagamaan manusia.<br>Puasa telah Allah wajibkan kepada kaum beragama sebelum datangnya Nabi<br>Muhammad Saw. Ini jelas terlihat dalam firman Allah berikut, "Hai<br>orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah<br>diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS. Al-Baqarah:<br>183)<p>Ayat ini menegaskan tujuan final dari disyariatkannya puasa, yakni<br>tergapainya takwa. Namun, perlu diingat bahwa ketakwaan yang Allah janjikan<br>itu bukanlah sesuatu yang gratis dan cuma-cuma diberikan kepada siapa saja<br>yang berpuasa. Manusia-manusia takwa yang akan lahir dari "rahim" Ramadhan<br>adalah mereka yang lulus dalam ujian-ujian yang berlangsung pada bulan<br>diklat itu.<p>Tak heran kiranya jika Rasulullah bersabda, "Banyak orang yang berpuasa yang<br>tidak mendapatkn apa-apa dari puasanya, kecuali lapar dan haus" (HR.<br>An-Nasai dan Ibnu Majah). Mereka yang berpuasa, namun tidak melakukan<br>pengendapan makna spiritual puasa, akan kehilangan kesempatan untuk meraih<br>kandungan hakiki puasa itu.<p>Lalu apa yang mesti kita lakukan? Beberapa hal berikut ini mungkin akan bisa<br>membantu menjadikan puasa kita penuh rahmah, berkah, dan bermakna:<p>Pertama, mempersiapkan persepsi yang benar tentang Ramadhan.<p>Bergairah dan tidaknya seseorang melakukan pekerjaan dan aktivitas, sangat<br>korelatif dengan sejauh mana persepsi yang dia miliki tentang pekerjaan itu.<br>Hal ini juga bisa menimpa kita, saat kita tidak memiliki persepsi yang<br>bernar tentang puasa.<p>Oleh karena itulah, setiap kali Ramadhan menjelang Rasulullah mengumpulkan<br>para sahabatnya untuk memberikan persepsi yang benar tentang Ramadhan itu.<br>Rasulullah bersabda,<p>"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan. Allah mengunjungimu<br>pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan<br>doa. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan membanggakan<br>kalian pada para malaikat-Nya. Maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang<br>baik dari kalian. Karena orang yang sengsara adalah orang yang tidak<br>mendapat rahmat Allah di bulan ini." (HR. Ath-Thabrani) .<p>Ini Rasulullah sampaikan agar para sahabat - dan tentu saja kita semua -<br>bersiap-siap menyambut kedatangan bulan suci ini dengan hati berbunga.<br>Maka menurut Rasulullah, sungguh tidak beruntung manusia yang melewatkan<br>Ramadhan ini dengan sia-sia. Berlalu tanpa kenangan dan tanpa makna apa-apa.<p>Persepsi yang benar akan mendorong kita untuk tidak terjebak dalam<br>kesia-siaan di bulan Ramadhan. Saat kita tahu bahwa Ramadhan bulan ampunan,<br>maka kita akan meminta ampunan pada Sang Maha Pengampun. Jika kita tahu<br>bulan ini bertabur rahmat, kita akan berlomba dengan antusias untuk<br>menggapainya. Jika pintu surga dibuka, kita akan berlari kencang untuk<br>memasukinya. Jika pintu neraka ditutup kita tidak akan mau mendekatinya<br>sehingga dia akan menganga.<p>Kedua, membekali diri dengan ilmu yang cukup dan memadai.<p>Untuk memasuki puasa, kita harus memiliki ilmu yang cukup tentang puasa itu.<br>Tentang rukun yang wajib kita lakukan, syarat-syaratnya, hal yang boleh dan<br>membatalkan, dan apa saja yang dianjurkan.<p>Pengetahuan yang memadai tentang puasa ini akan senantiasa menjadi panduan<br>pada saat kita puasa. Ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan kita untuk<br>meningkatkan kwalitas ketakwaan kita serta akan mampu melahirkan puasa yang<br>berbobot dan berisi. Sebagaimana yang Rasulullah sabdakan,<p>"Barang siapa yang puasa Ramadhan dan mengetahui rambu-rambunya dan<br>memperhatikan apa yang semestinya diperhatikan, maka itu akan menjadi<br>pelebur dosa yang dilakukan sebelumnya." (HR. Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi).<p>Agar puasa kita bertabur rahmat, penuh berkah, dan bermakna, sejak awal kita<br>harus siap mengisi puasa dari dimensi lahir dan batinnya. Puasa merupakan<br>"sekolah moralitas dan etika", tempat berlatih orang-orang mukmin. Latihan<br>bertarung membekap hawa nafsunya, berlatih memompa kesabarannya, berlatih<br>mengokohkan sikap amanah. Berlatih meningkatkan semangat baja dan kemauan.<br>Berlatih menjernihkan otak dan akal pikiran.<p>Puasa akan melahirkan pandangan yang tajam. Sebab, perut yang selalu penuh<br>makanan akan mematikan pikiran, meluberkan hikmah, dan meloyokan anggota<br>badan.<p>Puasa melatih kaum muslimin untuk disiplin dan tepat waktu, melahirkan<br>perasaan kesatuan kaum muslimin, menumbuhkan rasa kasing sayang,<br>solidaritas, simpati, dan empati terhadap sesama.<p>Tak kalah pentingnya yang harus kita tekankan dalam puasa adalah dimensi<br>batinnya. Dimana kita mampu menjadikan anggota badan kita puasa untuk tidak<br>melakukan hal-hal yang Allah murkai.<p>Dimensi ini akan dicapai, kala mata kita puasa untuk tidak melihat hal-hal<br>yang haram, telinga tidak untuk menguping hal-hal yang melalaikan kita dari<br>Allah, mulut kita puasa untuk tidak mengatakan perkataan dusta dan sia-sia.<br>Kaki kita tidak melangkah ke tempat-tempat bertabur maksiat dan kekejian,<br>tangan kita tidak pernah menyentuh harta haram.<p>Pikiran kita bersih dari sesuatu yang menggelapkan hati. Dalam pikiran dan<br>hati tidak bersarang ketakaburan, kedengkian, kebencian pada sesama,<br>angkara, rakus dan tamak serta keangkuhan.<p>Sahabat Rasulullah, Jabir bin Abdullah berkata, "Jika kamu berpuasa, maka<br>hendaknya puasa pula pendengar dan lisanmu dari dusta dan sosa-dosa.<br>Tinggalkanlah menyakiti tetangga dan hendaknya kamu bersikap tenang pada<br>hari kamu berpuasa. Jangan pula kamu jadikan hari berbukamu (saat tidak<br>berpuasa) sama dengan hari kamu berpuasa."<p>"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan dia mengamalkannya<br>maka Allah tidak menghajatkan dari orang itu untuk tidak makan dan tidak<br>minum." (HR. Bukhari dan Ahmad dan lainnya)<p>Mari kita jadikan puasa ini sebagai langkah awal untuk membangun gugusan<br>amal ke depan.<p>Sumber:<br>30 Tadabbur Ramadhan, MENJADI HAMBA ROBBANI, Meraih Keberkahan Bulan Suci<p>Penulis:<br>Dr. Achmad Satori Ismail, Dr. M. Idris Abdul Shomad, MA<br>Samson Rahman, Tajuddin, MA, H. Harjani Hefni, MA<br>A. Kusyairi Suhail, MA, Drs. Ahlul Irfan, MM, Dr. Jamal Muhammad, Sp.THT<p>Source: IKADIUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-26366605874545052762008-08-26T06:42:00.000-07:002008-08-26T06:44:09.907-07:00Khutbah Rasulullah Menyambut Bulan RamadhanWahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu adalah ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah.<br /><br />Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan syiyam dan membaca kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fukara dan masakin. Muliakanlah orang-orang tuamu, sayangilah yang muda, sambunglah tali persudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya, dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.<br /><br />Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hambanya dengan penuh kasih;Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya, dan mengabulkan mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.<br />Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-pungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.<br /><br />Ketahuilah! Allah Ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri dihadapan Rabb Al-'Alamin.<br /><br />Wahai manusia! Barangsiapa diantaramu memberi buka kepada orang-orang Mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka disisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan ia diberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu.<br />(Sahabat-sahabat bertanya:" Ya Rasulullah!Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian." Rasulullah meneruskan:)<br />Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.<br /><br />Wahai manusia! Siapa yang membaguskan ahlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirath pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.<br /><br />Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari Kiamat. Barang siapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-nya.<br /><br />Barangsiapa menyambungkan tali persudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.<br /><br />Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan , Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardhu baginya adalah ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardhu dibulan yang lain.<br /><br />Barang siapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa pada bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Qur'an pada bulan-bulan yang lain.<br /><br />Wahai manusia! sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.<br /><br />Amirul Mukminin k.w. berkata,:Aku berdiri dan berkata,"Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama dibulan ini?" Jawab Nabi:Ya abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah".<br /><br /><br />Di kutip dari:"Puasa Bersama Rasulullah", karangan Ibnu Muhammad, Pustaka Al Bayan Mizan.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-90907395447325450752008-08-24T14:49:00.000-07:002008-08-26T15:38:42.456-07:00Gift for youMany people will walk in and out of your life. But only true friends <br>will leave footprints in your heart.<p>To handle yourself, use your head; To handle others, use your heart.<p>Anger is only one letter short of danger.<p>If someone betrays you once, it is his fault; If he betrays you <br>twice, it is your fault.<p>Great minds discuss ideas; Average minds discuss events; Small minds <br>discuss people.<p>He, who loses money, loses much; He, who loses a friend, loses much <br>more; He, who loses faith, loses all.<p>Beautiful young people are accidents of nature,<p>Learn from the mistakes of others. You can't live long enough to make <br>them all yourself.<p>Friends, you and me .... You brought another friend ... And then <br>there were 3 .... We started our group .... Our circle of friends . <br>There is no beginning or end ....<p>Yesterday is history. Tomorrow is mystery. Today is a gift.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-72530679244770942702008-08-24T14:35:00.000-07:002008-08-26T21:07:38.203-07:00SUCCESS PEOPLE LIFE STYLEAda 1 lembaga penelitian sekuler di USA yg meneliti ttg orang2 bahagia.<br>Karena ini lembaga sekuler, ukuran bahagia pertama adalah banyak uang,<br>maka lembaga tsbt mensurvey orang2 kaya (milyuner) dgn sample awal<br>sebanyak lebih dari 200 ribu org milyuner.<br>Dari 200 ribu itu disaring kadar bahagia-nya berdasarkan berbagai<br>parameter termasuk keluarga tsb.<p>Hasil saringan terakhir ada sekitar 200 orang yang dianggap<br>sangat bahagia, krn selain kaya, bisnisnya luar biasa, menikmati <br>hidup, keluarganya beres.<p>Hasil survey tsb ditulis dlm buku karangan Thomas Stanley berjudul <br>"The Millionaire Mind".<p>Org2 kaya tsbt rata2 sudah berumur, mereka adalah orang kaya dalam 1 generasi,<br>artinya bukan kaya warisan, tapi kaya dgn modal zero, alias kerja sendiri.<br>Kemudian org2 ini diwawancara satu per satu secara detail,<br>dan di-summary-kan gaya hidup org2 tsb, berikut 10 gaya hidup :<p>1. Orang2 tersebut frugal == hemat, artinya : mereka penuh pertimbangan<br>dalam memanfaatkan uang mereka.<br> Untuk membeli sesuatu, pikir2 dulu sekitar 20X, tipe orang<br> yg tanya sama Tuhan ttg segala sesuatu pengeluaran.<br> Mereka tidak diperbudak mode, meskipun tidak kuno,<br> tapi modis. Mereka tau di mana beli barang bagus tapi murah.<p>2. Orang2 tsb selalu hidup di bawah income mereka, tidak hidup<br> gali lobang tutup lobang alias anti utang.<p>3. Sangat loyal terhadap pasangan - tidak cerai dan setia!<p>4. Selalu lolos dari prahara baik dalam keluarga / bisnis<br> (di USA sering resesi ekonomi, mereka selalu lolos).<br> Setelah ditanya apa kunci lolosnya, jawabannya :<br>overcoming worry and fear with The Bible and pray, with faith to God.<br> We have God and His word.<p>5. Cara berpikir mereka berbeda dalam segala segi dengan<br>org2 kebanyakan, contoh : kita kalau ke mall , mikir<br>abisin duit, mereka malah survey mencari bisnis apa yg paling laku<br>di mall. They think differently from the crowd.<br>Mereka man of production bukan man of consumption.<p>6. Ketika ditanya kunci suksesnya :<p> a. Punya integritas == omongan dan janji bisa dipegang dan dipercaya<br> b. Disiplin == tdk mudah dipengaruhi, dalam segala<br>hal, termasuk disiplin dalam hal makanan, mereka org yg<br>tidak sembarangan konsumsi makanan. Tdk serakah.<br> c. Selalu mengembangkan social skill == cara bergaul,<br>belajar getting along with people, belajar leadership,<br>menjual ide, mereka org yang meng-upgrade dirinya, tidak malas<br>belajar.<br> d. Punya pasangan yg support, selalu mendukung dalam<br>keadaan enak / tidak. Menurut mereka, integrity dimulai di<br>rumah, kalau seorang suami/istri tidak bisa dipercaya di<br>rumah, pasti tidak bisa dipercaya diluar.<p>7. Pembagian waktu/aktivitas, paling banyak untuk hal-hal berikut :<p> a. Mengajak anak dan cucu sport/olahraga, alasannya,<br>dgn olahraga bisa meningkatkan fighting spirit yg<br>penting u/ pertandingan rohani u/menang sbg org beriman,<br>u/bisa sportif (menerima kenyataan, ttp dgn semangat<br>u/memperbaiki dan menang)<br> b. Banyak memikirkan ttg investment.<br> c. Banyak waktu berdoa, mencari hadirat Allah, belajar FirmanNya.<br> Ini menjadi lifestyle mereka sejak muda.<br> d. Attending religious activities.<br> e. Sosializing with children and grand child, ngobrol.<br> f. Entertaining w/ friends, maksudnya bergaul, membina hubungan.<p>8. Have a strong religious faith, dan menurut mereka ini<br>kunci sukses mereka.<p>9. Religious millionaire. Mereka tidak pernah memaksakan<br>suatu jumlah aset sama Tuhan, tapi mereka belajar<br>mendengarkan suara Tuhan, berapa jumlah aset yg Tuhan inginkan buat mereka.<br>Minta bimbinganNya utk bisnis. Mereka bukan type menelan<br>semua tawaran bisnis yg disodorkan kpd mereka, tapi tanya Tuhan dahulu<br>untuk mengambil keputusan.<p>10. Ketika ditanya ttg siapa mentor mereka, jawabannya adalah Tuhan.<p>Original Sender : Nana SumarnaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-38584056781717036122008-08-24T13:26:00.000-07:002008-08-26T12:36:47.544-07:00Aal Quran teman tidur anak"Ayo pejamkan matamu." Seorang wanita meminta anaknya<br>untuk memejamkan matanya. Si anak membandel. Dia masih<br>bermain dengan bonekanya. Disisirnya rambut boneka itu<br>dengan tangannya.<p>"Ayo cepat tidur, kalau tidak tidur nanti datang<br>monster pemakan anak kecil." Kontan, tanpa menunggu<br>hitungan detik berikutnya, mata yang semula terbuka<br>itu segera tertutup rapat. Sangat rapat sehingga<br>lipatan kulit pelupuknya terlihat menumpuk. Wanita<br>pengasuh itu lalu mengambil selimut. Diselimutinya<br>tubuh si anak hingga ketiak. Tangannya terulur menuju<br>kepala dan mulai membelai rambut si anak dengan<br>hati-hati. Kemudian, terdengarlah suara nyanyian lagu<br>penghantar tidur untuk si kecil.<p><br>Bagaimana kalau cerita itu diubah sedikit, ...<br>menjadi :<p>..... "Ayo cepat tidur, kalau tidak tidur nanti datang<br>monster pemakan anak kecil." Kontan, tanpa menunggu<br>hitungan detik berikutnya, mata yang semula terbuka<br>itu segera tertutup rapat. Sangat rapat sehingga<br>lipatan kulit pelupuknya terlihat menumpuk. ............<p>Kan kubacakan An Nas dan Al Falaq untuk menjagamu<p>Wanita pengasuh itu lalu mengambil selimut. Diselimutinya<br>tubuh si anak hingga ketiak. Tangannya terulur menuju<br>kepala dan mulai membelai rambut si anak dengan<br>hati-hati. Kemudian, terdengarlah suara lagu ayat suci al Quran<br>untuk penghantar tidur si kecil.<p>Terbiasakan sejak kecil mendengar alunan suci al Quran, ......Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-72404891086295171602008-08-20T05:24:00.000-07:002008-08-19T08:04:38.109-07:00Mengatasi KecewaKecewa… ketika seseorang keberadaannya dinafikan, ketika ia merasa<br>tidak dilibatkan dalam setiap keputusan. Ia merasa hanya menjadi<br>pelengkap suatu organisasi. Atau ia merasa, kapabilitasnya tidak<br>sesuai dengan kedudukannya dalam suatu organisasi..<br>Keikhlasan dan semangatnya yang dulu seterang matahari di siang hari,<br>secerah purnama dimalam yang terang, tiba-tiba meredup, tertutup awan<br>kelam…<p>Kecewa meradang… sanggupkah aku bertahan dalam himpitan batin yang<br>menyiksa ini? Apakah lebih baik jika aku mengundurkan diri, lalu<br>menjadi orang luar atau penonton saja tanpa harus pusing memikirkan<br>segala permasalahan ?<p>Ujian berupa kekecewaan kadang dapat melemahkan dan mematikan,<br>tergantung kadar keimanan seseorang, kadang kekecewaan hanya<br>menyebabkan kelemahan sesaat, dengan sedikit sentuhan, ia kembali<br>mampu "menghadapkan wajah" menyongsong tantangan.<p>Tetapi jika iman seseorang yang kecewa itu lemah, kekecewaannya kian<br>hari kian bertambah, syetan merayunya dengan segala tipuan, dari kiri<br>dan kanan, maka kalau sudah begini, ia malah membenarkan dirinya<br>dalam segala tindakan; keluar dari organisasi dengan<br>melemparkan "debu" kebelakangnya, mencaci bahkan menfitnah.<p>Bagaimana mensiasati rasa kecewa ?<p>Mensiasati kekecawaan bisa dimulai dengan cara yang sederhana, yaitu<br>dengan pertanyaan; mengapa kecewa ? jika ia kecewa atas perlakuan<br>seseorang / sekelompok orang maka ia harus menyampaikannya kepada<br>yang bersangkutan, kenapa kamu begini dan begitu ? tetapi jika ia<br>kecewa terhadap sekelompok orang maka yang termudah ialah ia<br>menyampaikan "uneg-uneg"nya pada forum dimana sekelompok orang<br>tersebut berkumpul. Sebab menyampaikan kekecewaan dan tidak<br>memendamnya adalah solusi yang jitu, membiarkan kekecewaan berlarut-<br>larut dan bertumpuk sama dengan memendam bom waktu didalam otak kita.<p>Cara kedua adalah bertanya pada diri sendiri ; apa benar saya<br>ikhlas ? kadang Allah SWT menguji keikhlasan kita dengan berbagai<br>ujian, bisa positif bisa pula negatif. Ujian positif misalnya dengan<br>hal-2 yang menyenangkan seperti pujian, kedudukan, penghormatan dan<br>lain sebagainya. Sedangkan ujian negatif misalnya dinafikan,<br>ditempatkan pada kedudukan yang tidak sesuai dengan kapabilitas,<br>dicela dan lain seterusnya.<p>Kholid bin Walid dari masa jahiliyahnya adalah seorang panglima yang<br>sulit dicari tandingannya. Pada perang Uhud ia telah menunjukkan<br>keahliannya dengan mengobrak-abrik pasukan kaum muslimin. Ketika ia<br>memutuskan untuk masuk Islam, pada perang Tabuk, ia berhasil<br>menghalau pasukan Rumawi yang jumlahnya 300 ribu sementara pasukan<br>kum muslimin hanya 30 ribu. Kholid bin Walid (Rodhiallahu `anh)<br>menjadi Panglima hingga masa kekhalifahan Abu Bakar As-Shiddiq.<br>Tetapi di masa Kekhalifahan Umar bin Khothob, ia hanya menjadi<br>tentara biasa, karena Umar melepas kedudukannya.<p>Ketika seseorang bertanya kepadanya; "mengapa kamu mau menerima ini"<br>(pelepasan jabatannya) Kholid menjawab; "Aku berperang karena Allah,<br>bukan karena Umar". Dan disaat banyak syetan membisikinya untuk<br>memberontak, ia mengatakan "Saya bersaksi, tidak akan ada<br>pemberontakan selama Umar yang menjadi pemimpin". Malah ia ketika<br>menjadi prajurit biasa semangatnya makin menyala, dan keberaniannya<br>makin menjadi, ketika hal ini ditanyakan kepadanya, ia<br>menjawab; "dulu ketika aku menjadi panglima, kematianku dapat<br>meluluhkan semangat banyak orang, tetapi kini jika aku mati, tidak<br>ada orang yang akan kehilangan semangat".<p>Demikianlah sepenggal kisah shahabat, mudah2an dapat menjadi ibroh<br>bagi kita, untuk senantiasa melatih kesabaran dan keikhlasan,<br>dimanapun posisi kita, disitu pasti kita bisa tetap beramal. semoga<br>Allah memberikan pertolongannya kepada kita untuk senantiasa<br>istiqomah dalam jalan da'wah ini hingga kita mendapatkan "Isy<br>kariiman, Au mut Syahiidan" (hidup dalam kemuliaan, atau mati dalam<br>ke-syahid-an).<p>abu-kholidUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-30960300663460385552008-08-05T07:32:00.000-07:002008-08-05T08:04:08.020-07:00SEPOTONG KAYU ANEH Dalam suatu hadits riwayat Imam Bukhari, <br>Rasulullah saw pernah bercerita, suatu ketika, <br>seorang Bani Israil meminjam seribu dinar dari <br>rekannya, sesama Bani Israil. Si pemberi pinjaman <br>menanyakan saksi dan jaminan dalam transaksi <br>mereka. Peminjam pun menjawab cukuplah baginya <br>Allah sebagai saksi dan penjamin.<p>Dengan menyebut Allah sebagai saksi sekaligus <br>penjamin, si peminjam telah menunjukkan <br>kesungguhan membayar utang. Bayangkan saja kalau <br>Allah, yang Mahatahu dan Mahakaya, dijadikan <br>saksi sekaligus penjamin oleh seorang hamba-Nya.<p>''Kamu benar,'' ucap pemberi pinjaman. Lantas <br>kedua Bani Israil itu pun melakukan akad <br>pinjam-meminjam, mulai dari jumlah uang yang akan <br>dikembalikan, waktu pengembalian, dan lain-lain.<p>Dengan modal pinjaman itu, si pengutang segera <br>pergi berlayar meninggalkan negerinya untuk suatu <br>keperluan. Urusannya selesai tepat di hari dia <br>harus sudah mengembalikan pinjamannya. Maka dia <br>berburu-buru mencari kapal untuk pulang, tetapi gagal.<p>Karena terikat oleh tenggat pengembalian, <br>sementara ia masih berada di pulau seberang, si <br>pengutang segera mengambil sepotong kayu dan <br>melubanginya. Setelah itu, ia memasukan uang seribu dinar dan sepucuk surat.<p>Di depan laut ia berkata, ''Ya Allah, <br>sesungguhnya Engkau tahu bahwa aku telah meminjam <br>seribu dinar dari temanku, dan aku katakan bahwa <br>'Cukuplah Allah sebagai saksi sekaligus penjamin' <br>dan ia rela. Ya Allah, aku telah berusaha sekuat <br>tenaga mendapatkan kapal untuk mengembalikan <br>pinjaman sesuai tenggat, tapi gagal. Maka, <br>sepotong kayu berisi seribu dinar dan sepucuk <br>surat ini aku jadikan dalam amanat-Mu, ya <br>Allah.'' Setelah itu ia melemparkan kayu itu ke <br>laut, ia lalu kembali mencari kapal untuk pulang.<p>Sementara itu, si pemberi pinjaman menunggu <br>kedatangan peminjam sesuai perjanjian. Ia berdiri <br>di tepi laut. Namun tiba-tiba, ia melihat <br>sepotong kayu mendekat kepadanya. Ia pun <br>mengambilnya. Setelah kayu dibuka, dia mendapati <br>seribu dinar dan sepucuk surat dari rekannya, si peminjam.<p>Tak lama si peminjam datang dengan seribu dinar <br>yang lain. Ia bercerita mengenai kesulitannya <br>mencari kapal untuk pulang. Pemberi pinjaman <br>malah mengabari bahwa Allah telah menyampaikan <br>kirimannya dalam sebuah kayu. Oh, indahnya sifat amanat! <p>##########<br>Oleh: Nur Hasan AthoUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-61238152514080802422008-08-05T07:30:00.000-07:002008-08-05T08:02:32.406-07:00Istri TeladanPada masa Rasulullah saw, hidup pasangan Ummu Sulaim binti Malhan dan Abu<br>Thalhah Alanshari. Mereka dikaruniai seorang putra tampan dan cerdas. Suatu<br>hari, Abu Thalhah harus pergi jauh kendati anaknya sedang sakit. Sang anak<br>kemudian meninggal ketika ayahnya tak ada di sisinya.<p>Dengan tabah Ummu Sulaim berucap, "Inna lillaahi wa inna ilaihi raji'un"<br>seraya meminta ampun dan berdoa pada Allah agar Ia mengaruniainya kesabaran,<br>ketabahan, serta keturunan. Ia juga berpesan kepada keluarga Abu Thalhah<br>agar ketika suaminya datang, tak seorang pun mengabari kematian anak mereka<br>kecuali dia sendiri.<p>Ketika pulang, Abu Thalhah langsung menanyakan kabar anaknya. Ummu Sulaim<br>menjawab, "Tiada hari yang ia lebih tenang dan lebih indah dari malam ini."<br>Abu Thalhah mengira anaknya telah sembuh, lantas ia bersyukur dan memuji<br>kebesaran Allah. Kemudian Ummu Sulaim berhias untuk suaminya. Setelah<br>keduanya makan malam, Abu Thalhah melakukan apa yang biasa dilakukan<br>suami-istri.<p>Setelah yakin suaminya cukup beristirahat baik fisik maupun batin, Ummu<br>Sulaim berpikir keras menemukan cara yang tepat mengabarkan tentang kematian<br>anak mereka. Ia sungguh tak ingin hal pertama yang suaminya dengar setelah<br>bepergian jauh adalah kabar buruk ini. Akhirnya ia mendekati suaminya<br>pelan-pelan, lalu menyapanya dengan lembut, "Wahai Abu Thalhah suamiku<br>tercinta, jika suatu kaum menitipkan barang titipan kemudian mereka ingin<br>mengambilnya kembali, bolehkah kita melarangnya?"<p>"Tidak," kontan Abu Thalhah menjawab. "Sebuah titipan harus dikembalikan ke<br>pemiliknya."<p>"Anakmu adalah titipan Allah kepada kita," kata Ummu Sulaim. "Allah SWT<br>telah mengambilnya."<p>Dengan berlinang air mata, Abu Thalhah mengungkapkan kemurkaannya pada<br>istrinya karena ia tidak langsung mengabarkannya. Namun, setelah berpikir<br>tenang, ia sadar bahwa sesungguhnya sang istri telah berusaha menyambutnya<br>dengan baik. Setelah shalat Subuh, ia menceritakan semua yang terjadi pada<br>Rasulullah saw. Nabi terharu dengan perbuatan Ummu Sulaim, lalu kontan<br>berdoa buat keduanya seraya bersabda, "Semoga Allah memberkati kalian pada<br>malam kalian yang telah berlalu."<p>Menurut Anas bin Malik, sahabat Nabi, "Ummu Sulaim kemudian hamil sejak<br>malam itu dan ia punya sepuluh anak yang semuanya membaca Alquran." <p>##########<br>Oleh: Ahmad Hadi Yasin<br>##########Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-91321263141924291312008-08-05T07:29:00.000-07:002008-08-05T08:02:26.350-07:00JIHAD WANITAAsma binti Yazid ra bertanya pada Nabi Muhammad saw. "Ya Rasulullah, saya<br>adalah utusan kaum wanita untuk menghadap baginda. Sesungguhnya Allah<br>mengutus Anda dengan membawa kebenaran untuk kaum laki-laki dan wanita, lalu<br>kami beriman dan mengikuti Anda.<p>Namun kami, kaum wanita, terbatas hanya menjadi penunggu rumah kalian (kaum<br>laki-laki) dan mengandung anak-anak kalian, sedangkan kalian kaum laki-laki<br>diberi keutamaan atas kami lewat shalat Jumat, shalat berjamaah, menjenguk<br>orang sakit, menghadiri jenazah, dan lebih utama dari itu semua adalah jihad<br>fi sabilillah."<p>"Bila laki-laki berangkat untuk melakukan ibadah haji, berperang, dan<br>umrah," lanjut Asma, "kamilah yang menjaga harta mereka, menenun pakaian,<br>dan mendidik anak-anak mereka. Apakah kami menyertai mereka dalam kebaikan<br>dan pahala, wahai Rasulullah?"<p>Rasulullah bersabda, "Kembalilah wahai wanita dan beri tahukanlah semua<br>wanita di belakangmu bahwa taat kepada suami karena mengakui haknya sebagai<br>suami, itu sebanding dengan semua pahala dan jihad yang kamu sebutkan itu,<br>namun sedikit di antara kalian yang melakukannya." (HR Al Bazzar dan<br>Ath-Thabrani).<p>Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa ketika hendak membangun sebuah<br>masyarakat, Islam memberikan perhatian khusus kepada kaum wanita demi<br>terwujudnya masyarakat Islam yang sempurna. Bila tugas wanita pada masa<br>sebelum Islam hanya sebatas pemuas nafsu seks laki-laki dan melahirkan<br>anak-anak mereka, di masa Islam, mereka memiliki tugas lain yang sangat<br>mulia dan bahkan merupakan tugas pokoknya, yaitu sebagai ibu dan pengatur<br>rumah tangga yang akan melahirkan mujahid-mujahid agung demi kejayaan Islam.<p>Agama ini menganggap suci aktivitas kaum wanita dalam rumah tangga. Meskipun<br>secara lahir aktivitas perempuan tampak terlalu sedikit dibanding dengan<br>aktivitas kaum laki-laki, namun pahala aktivitas yang sedikit ini sebanding<br>dengan aktivitas yang banyak lagi sulit yang dilakukan kaum laki-laki<br>seperti jihad, bekerja mencari rezeki, shalat berjamaah, dan ibadah fisik<br>lainnya.<p>Tentu saja, agar mampu mengobarkan semangat jihad dan memunculkan generasi<br>yang tangguh, kaum wanita harus memiliki akidah Islamiyah yang kokoh pula,<br>di samping punya intelektualitas cemerlang. <p>##########<br>Oleh: K Ariyah<br>Petikan Hadits: Al Bazzar dan Ath-Thabrani<br>##########Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-102131764839001402008-08-04T07:39:00.000-07:002008-08-04T07:52:55.407-07:00QS Al A'raf : 126| | |<br> ~ ~ ~<br> o__,_\ _| | . __o_\ _| | (|_|_| | o_,_,_,_____,<br> ( .. / (_) / ( .<p>Bismillah irRahman irRaheem<p>In Name of Allah the Most Gracious, the Most Merciful<p>Rabbanaa afrigh 'alayna shahran wa tawaffanaa muslimiina<p>Ya Tuhan kami , limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami<br>dalam keadaan menyerah diri (kepada-Mu) (QS Al A'raf : 126)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-57397254826767357892008-08-04T07:37:00.000-07:002008-08-04T07:52:51.141-07:00QS Az Zumar : 46Bismillah irRahman irRaheem<p>In Name of Allah the Most Gracious, the Most Merciful<p>Allahumma faathiras samawaati wal ardhi 'aalimal ghaybi wasy syahaadati anta<br>tahkuma bayna 'ibaadika fii maa kaanuu fiihi yakhtalifuuna<p>Ya Allah Pencipta langit dan bumi , yang mengetahui yang ghaib dan yang<br>nyata , engkau-lah Yang memutuskan antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang<br>mereka perselisihkan (QS Az Zumar : 46)<p>sender: He ManUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-47557189325067167952008-08-04T07:36:00.000-07:002008-08-04T07:52:47.131-07:00Tukang Cukuralkisah ada seorang yang ingin memangkas rambutnya, lalu tentu saja <br>dia pergi ke tukang cukur. sesampainya di tempat tukang cukur, ia <br>segera dilayani oleh seorang tujang cukur yang ternyata talkactive, <br>lalu merekapun berbincang-bincang sambil masing-masing melaksanakan <br>perannya, yang satu nyukur yang satu lagi dicukur.<p>pembicaraan berkembang sampai si tukang cukur menyatakan bahwa ia <br>tidak lagi percaya tuhan. ia berkata "tuhan itu tidak ada, jika tuhan <br>ada mengapa ia membiarkan peperangan, kenapa ada manusia yang <br>kelaparan, kenapa manusia dibiarkan menderita, sedangkan manusia lain <br>yang menindasnya dibiarkan saja."<p>si pelanggan ini kebingungan, ia tidak tahu harus menjawab apa, maka <br>ia diam saja sampai si tukang cukur selesai melaksanakan tugasnya.<p>ia pun keluar dari salon itu dengan wajah muram. baru beberapa <br>langkah ia keluar dari salon, ia melihat orang yang berkumis dan <br>berjenggot lebat serta berambut gondrong, ia kemudian berlari masok <br>ke salon sambail berteriak, "yang namanya tukang cukur itu tidak ada!"<p>tukang cukur yang ada di dalam salon heran, lalu menyahut "lho, <br>bukankah saya ada disini? bukannya barusan anda baru saja saya cukur?"<p>si pelanggan menjawab "kalau ada tukang cukur, kenapa ada orang yang <br>berkumis, berjenggot dan berambut gondrong berkeliaran?"<p>tukang cukur menjawab "ooh, itu karena orang itu tidak mau mendatangi <br>tukang cukur"<p>pelanggan itu tersenyum dan berkata "begitu pula dengan tuhan, bukan <br>tuhannya yang tidak ada tapi manusialah yang tidak mau mendatangi tuhan."<p>sender: just someoneUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-66276960561737450822008-08-04T07:34:00.000-07:002008-08-04T07:52:43.134-07:00Jika waktu itu tiba....Seperti biasa saya sehabis pulang kantor tiba dirumah langsung duduk<br>bersantai sambil melepas penat. sepertinya saya sangat enggan untuk<br>membersihkan diri dan langsung sholat. sementara anak2 & istri sedang<br>berkumpul diruang tengah.<p>Dalam kelelahan tadi, saya disegarkan dengan adanya angin dingin sepoi2 yang<br>menghembus tepat dimuka saya. selang beberapa lama seorang yang tak tampak<br>mukanya berjubah putih dengan tongkat ditangannya tiba2 sudah berdiri<br>didepanku.<p>Saya sangat kaget dengan kedatangannya yang tiba2 itu. Sebelum sempat<br>bertanya.....siapa dia...tiba2 saya merasa dada saya sesak... sulit untuk<br>bernafas.... namun saya berusaha untuk tetap menghirup <br>udara..sebisanya...... ang saya<br>rasakan waktu itu ada sesuatu yang berjalan pelan2 dari dadaku......terus<br>berjalan......kekerongkonganku....sakittttttttt........sakit........rasanya.<br>keluar airmataku menahan rasa sakitnya,.... oh tuhan ada apa dengan <br>diriku.....<br>dalam kondisi yang masih sulit bernafas tadi , benda tadi terus memaksa<br>untuk keluar dari tubuhku... kkhh.........khhhh..... kerongkonganku<br>berbunyi. seolah tak mampu menahan benda tadi...<br>badanku gemetar... peluh keringat mengucur deras....mataku terbelalak.....<br>air mataku seolah tak berhenti....tangan & kakiku kejang2 sedetik setelah<br>benda itu meninggalkan aku.<p>Aku melihat benda tadi dibawa oleh orang misterius itu...pergi...berlalu<br>begitu saja....hilang dari pandangan.<br>Namun setelah itu.........aku merasa aku jauh lebih ringan, sehat,segar,<br>cerah... tidak seperti biasanya.<br>Aku herann... istri & anak2 ku yang sedari tadi ada diruang tengah,,,, tiba2<br>terkejut berhamburan kearahku..<p>Disitu aku melihat ada seseorang yang terbujur kaku ada tepat dibawah sofa<br>yang kududuki tadi . badannya dingin kulitnya membiru. siapa<br>dia????????........ mengapa anak2 & istriku memeluknya sambil menangis...<br>mereka menjerit...histeris ...terlebih istriku seolah tak mau melepaskan<br>orang yang terbujur tadi... siapa dia.............????????<p>Betapa terkejutnya aku ketika wajahnya dibalikkan.....<br>dia........dia.......dia mirip dengan aku....ada apa ini Tuhan...????????<br>Aku mencoba menarik tangan istriku tapi tak mampu..... Aku mencoba<br>merangkul anak2 ku tapi tak bisa ...Aku coba jelaskan kalau itu bukan aku.<br>Aku coba jelaskan kalau aku ada disini.. Aku mulai berteriak.....tapi mereka<br>seolah tak mendengarkan aku.........seolah mereka tak melihatku...<p>Dan mereka terus-menerus menangis....aku sadar..aku sadar...bahwa orang<br>misterius tadi telah membawa roh ku.. Aku telah mati...aku telah mati. Aku<br>telah meninggalkan mereka ..tak kuasa aku menangis..........berteriak......<br>aku tak kuat melihat mereka menangisi mayatku.<p>Aku sangat sedih.. selama hidupku belum banyak yang kulakukan untuk<br>membahagiakan mereka. Belum banyak yang bisa kulakukan untuk membimbing<br>mereka. Tapi waktuku telah habis.......masaku telah terlewati........aku<br>sudah tutup usia ....pada saat aku terduduk disofa setelah lelah <br>seharian bekerja.<p>Sungguh bila aku tau aku akan mati, aku akan membagi waktu kapan harus<br>bekerja, beribadah, untuk keluarga dll.<br>Aku menyesal aku terlambat menyadarinya. Aku mati dalam keadaan belum<br>sholat.<p>Ohh Tuhan, Jika kau ijinkan keadaanku masih hidup masih bisa membaca<br>E-mail ini. sungguh aku amat sangat bahagia. Karena aku masih mempunyai<br>waktu untuk bersimpuh, mengakui segala dosa & berjanji bila maut menjemputku<br>kelak. aku telah berada pada keadaan yang siap.<p><br>original sender:: bbudimanUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-64050325314139363862008-08-04T07:30:00.000-07:002008-08-04T07:52:38.859-07:00"Pesankan Saya, Tempat di Neraka!!"Sebuah kisah dimusim panas yang menyengat. Seorang kolumnis majalah Al<br>Manar mengisahkannya...Musim panas merupakan ujian yang cukup berat.<p>Terutama bagi muslimah, untuk tetap mempertahankan pakaian<br>kesopanannnya. Gerah dan panas tak lantas Menjadikannya menggadaikan<br>akhlak. Berbeda dengan musim dingin, dengan menutup telinga dan leher,<br>kehangatan badan bisa dijaga. Jilbab bisa sebagai multi fungsi.<p>Dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, Cairo-Alexandria; di sebuah<br>mikrobus. Ada seorang perempuan muda berpakaian kurang layak untuk<br>dideskripsikan sebagai penutup aurat. Karena menantang kesopanan. Ia<br>duduk diujung kursi dekat pintu keluar. Tentu saja dengan cara pakaian<br>seperti itu mengundang 'perhatian' kalau bisa dibahasakan sebagai<br>keprihatinan sosial.Seorang bapak setengah baya yang kebetulan duduk<br>di sampingnya mengingatkan. Bahwa pakaian seperti itu bisa mengakibatkan<br>sesuatu yang tak baik bagi dirinya. Disamping pakaian seperti itu juga<br>melanggar aturan agama dan norma kesopanan.<p>Tahukah Anda apa respon perempuan muda tersebut?<br>Dengan ketersinggungan yang sangat ia mengekspresikan kemarahannya.<br>Karena merasa privasinya terusik. Hak berpakaian menurutnya adalah <br>hak prerogatif seseorang.<br>"Jika memang bapak mau, ini ponsel saya. Tolong pesankan saya, tempat di<br>neraka Tuhan Anda!! Sebuah respon yang sangat frontal. Dan sang bapak<br>pun hanya beristighfar. Ia terus menggumamkan kalimat-kalimat Allah.<p>Detik-detik berikutnya suasanapun hening. Beberapa orang terlihat<br>kelelahan dan terlelap dalam mimpinya. Tak terkecuali perempuan muda<br>itu. Hingga sampailah perjalanan dipenghujung tujuan. Di terminal akhir<br>mikrobus Alexandria. Kini semua penumpang bersiap-siap untuk turun. Tapi<br>mereka terhalangi oleh perempuan muda tersebut yang masih terlihat<br>tertidur. Ia berada didekat pintu keluar. Bangunkan saja!", begitu<br>kira-kira permintaan para penumpang. Tahukah apa yang terjadi.<p>Perempuan muda tersebut benar-benar tak bangun lagi. Ia menemui <br>ajalnya. Dan seisi<br>mikrobus tersebut terus beristighfar, menggumamkan kalimat Allah<br>sebagaimana yang dilakukan bapak tua yang duduk disampingnya.<br>Sebuah akhir yang menakutkan. Mati dalam keadaan menantang Tuhan.<p>Seandainya tiap orang mengetahui akhir hidupnya.... Seandainya tiap<br>orang menyadari hidupnya bisa berakhir setiap saat...<br>Seandainya tiap orang takut bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan <br>yang buruk...<p>Seandainya tiap orang tahu bagaimana kemurkaan Allah...<br>Sungguh Allah masih menyayangi kita yang masih terus dibimbing-Nya.<br>Allah akan semakin mendekatkan orang-orang yang dekat denganNYA semakin dekat.<br>Dan mereka yang terlena seharusnya segera sadar... mumpung kesempatan<br>itu masih ada.<p>Sumber: Cerita dari Mesir "Pesankan Saya, Tempat di Neraka!!"Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-1815795988530242852008-08-01T09:15:00.000-07:002008-08-01T09:16:55.386-07:00DOA YANG SELALU DIKABULKANOleh: Helvy Tiana Rosa<p>Pagi itu, 3 Mei 1998, dari Jakarta, saya diundang mengisi seminar di <br>IAIN Sunan Gunung Djati, Bandung. Saya duduk di bangku kedua ari <br>depan sambil menunggu kedatangan pembicara lain, Mimin Aminah, yang <br>belum saya kenal. Jam sembilan tepat, panitia menghampiri saya dan <br>memperkenalkan ia yang baru saja tiba. Saya segera berdiri menyambut <br>senyumnya yang lebih dulu merekah. Ia seorang yang bertubuh besar, <br>ramah, dalam balutan gamis biru dan jilbab putih yang cukup panjang. <br>Kami berjabat tangan erat, dan saat itu tegas dalam pandangan saya <br>dua kruk (tongkat penyangga yang dikenakan-nya) serta sepasang kaki <br>lemah dan kecil yang ditutupi kaos kaki putih. Sesaat batin saya <br>hening, lalu melafazkan kalimat takbir dan tasbih.<p><br>Saat acara seminar dimulai, saya mendapat giliran pertama. Saya <br>bahagia karena para peserta tampak antusias. Begitu juga ketika <br>giliran Mimin tiba Semua memperhatikan dengan seksama apa yang <br>disampaikannya. Kata-kata yang dikemukakannya indah dengan retorika <br>yang menarik. Wawasannya luas, pengamatannya akurat. Saya tengah <br>memandang wajah dengan pipi merah jambu itu saat Mimin berkata dengan <br>nada datar. "Saya diuji Allah dengan cacat kaki ini seumur hidup <br>saya." Ia tersenyum. "Saya lahir dalam keadaan seperti ini. Mungkin <br>banyak orang akan pesimis menghadapi keadaan yang demikian, tetapi <br>sejak kecil saya telah memohon sesuatu pada Allah. Saya berdoa agar <br>saat orang lain melihat saya, tak ada yang diingat dan disebutnya <br>kecuali Allah," Ia terdiam sesaat dan kembali tersenyum.<br>"Ya, agar mereka ingat Allah saat menatap saya. Itu saja."<p>Dulu tak ada orang yang menyangka bahwa ia akan bisa kuliah. "Saya <br>kuliah di Fakultas Psikologi," katanya seraya menambahkan bahwa <br>teman-teman pria dan wanita di Universitas Islam Bandung-tempat <br>kuliahnya itu-senantiasa bergantian membantunya menaiki tangga bila <br>kuliah diadakan di lantai dua atau tiga. Bahkan mereka hafal jam <br>datang serta jam mata kuliah yang diikutinya. "Di antara mereka ada <br>yang membawakan sebelah tongkat saya, ada yang memapah, ada juga yang <br>menunggu di atas," kenangnya. Dan civitas academica yang lain? <br>Menurut Mimin ia sering mendengar orang menyebut-nyebut nama Allah <br>saat menatapnya. "Mereka berkata: Ya Allah, bisa juga ya dia kuliah," <br>senyumnya mengembang lagi. "Saya bahagia karena mereka menyebut nama <br>Allah. Bahkan ketika saya berhasil menamatkan kuliah, keluarga, <br>kerabat atau teman kembali memuji Allah. Alhamdulillah, Allah memang <br>Maha Besar. Begitu kata mereka."<p>Muslimah bersahaja kelahiran tahun 1966 ini juga berkata bahwa ia tak <br>pernah ber-mimpi akan ada lelaki yang mau mempersuntingnya. "Kita <br>tahu, terkadang orang normal pun susah mendapatkan jodoh, apalagi <br>seorang yang cacat seperti saya. Ya tawakal saja." Makanya semua <br>geger, ketika tahun 1993 ada seorang lelaki yang saleh, mapan dan <br>normal melamarnya. "Dan lagi-lagi saat walimah, saya dengar banyak <br>orang menyebut-nyebut nama Allah dengan takjub. Allah itu maha kuasa, <br>ya. Maha adil! Masya Allah, Alhamdulillah, dan sebagainya," ujarnya <br>penuh syukur.<p>Saya memandang Mimin dalam. Menyelami batinnya dengan mata mengembun. <br>"Lalu saat saya hamil, hampir semua yang bertemu saya, bahkan orang <br>yang tak mengenal saya, menatap takjub seraya lagi-lagi mengagungkan <br>asma Allah. Ketika saya hamil besar, banyak orang menyarankan agar <br>saya tidak ke bidan, melainkan ke dokter untuk operasi. Bagaimanapun <br>saat seorang ibu melahirkan otot-otot panggul dan kaki sangat <br>berperan. Namun saya pasrah. Saya merasa tak ada masalah dan yakin <br>bila Allah berkehendak semua akan menjadi mudah. Dan Alhamdulillah, <br>saya melahirkan lancar dibantu bidan," pipi Mimin memerah kembali. <br>"Semua orang melihat saya dan mereka mengingat Allah. Allahu Akbar, <br>Allah memang Maha Adil, kata mereka berulang-ulang."<br>Hening. Ia terdiam agak lama. Mata saya basah, menyelami batin Mimin. <br>Tiba-tiba saya merasa syukur saya teramat dangkal dibandingkan <br>nikmatNya selama ini. Rasa malu menyergap seluruh keberadaan saya. <br>Saya belum a pa-apa. Yang selama ini telah saya lakukan bukanlah apa-apa.<p>Astaghfirullah. Tiba-tiba saya ingin segera turun dari tempat saya <br>duduk sebagai pembicara sekarang, dan pertamakalinya selama hidup <br>saya, saya menahan airmata di atas podium. Bisakah orang ingat pada <br>Allah saat memandang saya, seperti saat mereka memandang Mimin?<p>Saat seminar usai dan Mimin dibantu turun dari panggung, pandangan <br>saya masih kabur. Juga saat seorang (dari dua) anaknya menghambur ke <br>pelukannya. Wajah teduh Mimin tersenyum bahagia, sementara telapak <br>tangan kanannya berusaha membelai kepala si anak. Tiba-tiba saya <br>seperti melihat anak saya, yangselalu bisa saya gendong kapan saya <br>suka. Ya, Allah betapa banyak kenikmatan yang Kau berikan padaku. <br>Ketika Mimin pamit seraya merangkul saya dengan erat dan berkata <br>betapa dia mencintai saya karena Allah, seperti ada suara menggema di <br>seluruh rongga jiwa saya. "Subhanallah, Maha besar Engkau ya Robbi, <br>yang telah memberi pelajaran pada saya dari pertemuan dengan hambaMu <br>ini. Kekalkanlah persaudaraan kami di Sabilillah. Selamanya. Amin."<p>Mimin benar. Memandangnya, saya pun ingat padaNya. Dan cinta saya <br>pada Sang Pencipta, yang menjadikan saya sebagaimana adanya, semakin <br>mengkristal.<p><br> ("Pelangi Nurani": Penerbit Asy Syaamil, 2002)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-60882094321194947582008-08-01T09:13:00.000-07:002008-08-01T09:16:50.231-07:00Shalat Khusyu 2Sambungan dari Shalat Khusyu 1, .....<p>4. Manajemen Tertib (Rukun Sholat Tertib)<p>Rupanya Allah SWT menjadikan hidup tertib teratur dengan proporsional adalah<br>kunci sukses. Sholat itu dilakukan dengan tertib. Barang siapa yang hidupnya<br>tidak teratur, tidak teratur makan sakit maag, tidak teratur tidur kesehatan<br>terganggu, tidak teratur makan obat akan teracuni. Perkataan yang tidak<br>teratur akan menimbulkan masalah, manajemen keuangan yang tidak <br>teratur akan jadi bangkrut.<p>Melakukan sesuatu tanpa aturan, jalan yang tidak teratur akan semrawut,<br>macet. Maka pertanyaan pada diri kita, apakah kita termasuk orang yang<br>memiliki senang hidup dalam sebuah tatanan yang teratur dengan baik <br>proporsional?<p>Jikalau menjadi orang yang seenaknya sendiri tidak mau hidup dalam aturan<br>yang benar dan disiplin menjalankan aturan yang benar dan disiplin<br>menjalankan aturan maka tipis harapan kita akan berprestasi. Kita harus<br>menikmati hidup yang teratur, rapi, tertib dengan baik. Yang dilakukan<br>dengan proporsional ikhlas karena Allah semata. Bersih dari cacat <br>cela perbuatan nista, insya Allah.<p>5. Tumaninah<br>Tumaninah ini artinya tenang. Ini yang sangat dahsyat dalam sebuah prestasi.<br>Kita sering melakukan sesuatu tapi pada saat tubuh kita melakukan sesuatu<br>pikiran kita tidak disana, hati kita tidak disana akibatnya prestasi apa<br>yang bisa dicapai tanpa kehadiran konsentrasi.<p><br>Sholat yang baik itu gerakannya disempurnakan disana hatinya hadir pikiran<br>tertuju konsentrasi. Sebuah kombinasi amal yang sangat indah. Jika kita<br>sedang bekerja, 8 jam efektif dengan perasaan bahagia, tenang, <br>konsentrasi yang baik.<p>Inilah sebenarnya orang yang akan berprestasi maksimal, seimbang dalam<br>melakukan apapun adil dalam waktu-waktunya hadir lahir batinnya. Begitu pun<br>juga fokus dalam sikapnya, tentram dalam tindak tanduknya. Subhanallah<p>6. Siap dalam segala situasi<p>Berdiri, ruku, sujud. Ketika berdiri akal lebih tinggi dari hati. Bagaimana<br>saatnya mengolah akal kita. Suatu saat sedang ruku keseimbangan antara qolbu<br>dengan akal, begitupun ketika sujud, akal harus tunduk kepada qolbu kita.<br>Tidak takabur si akal dengan kecerdasannya. Tawadlu dengan qolbu. Subhanallah.<p>Keseimbangan antara hati, ada saatnya akal benar-benar kita peras sedemikian<br>rupa sebagian kerja kita dan fisik kita ikut. Cobalah kita lihat bagaimana<br>hidup ini ada saatnya diatas, di tengah, dibawah, berulang. Kita <br>nikmati sebagai bagian episode hidup kita.<p>Tidak usah heran sekarang mudah, besok sulit. Adakalanya akal kita begitu<br>sulit memecahkan, hati kita yang dominan. Keseimbangan inilah yang<br>dibutuhkan, tindakan yang selalu proporsional dalam gerak gerik kita.<br>Tawadlu adalah kunci sukses, jauh dari ketakaburan walaupun telapak <br>kaki kita sama dengan kening kita.<p>7. Salam<br>Sholat ditutup dengan salam. Dengan salam kita memberikan jaminan pada<br>orang-orang disekitar kita. Bahwa kita berharap keselamatan. Dan saya bukan<br>biang kezaliman bagi siapapun dan saya tidak akan merugikan siapapun.<p>Artinya seorang yang sholatnya khusyu dia akan menjaga tindak tanduknya.<br>Agar orang lain merasa aman tidak teraniaya, oleh apapun yang dia miliki,<br>dia lakukan. Seorang yang benar-benar ahli sholat yang khusyu, akhlaknya<br>akan bebas dari kezaliman terhadap siapa pun. Sholat yang khusyu adalah<br>sholat yang sangatproduktif dengan kebaikan.<p>Orang yang khusyu dalam sholatnya, ibadah komunikasinya nikmat tentram<br>ketika dalam sholat dan tentram pula dalam aktivitas sehari-hari. Karena ia<br>sangat berprestasi, disiplin waktunya, manajemen waktu yang optimal, dengan<br>niat yang selalu lurus dan bersih sehingga tidak goyah oleh imbalan pujian<br>makhluk-makhluk pribadi yang selalu menjaga kebersihan lahir batin, <br>hartanya juga.<p>Pribadi yang selalu tertib bersikap apapun teratur sehingga efektif dan<br>efisien tindakannya. Pribadi yang benar-benar tumaninah menjalankan setiap<br>tugasnya hadir dengan kemantapan pribadi ketentraman jiwa, <br>kesungguhan, keseriusan.<p>Pribadi yang benar-benar siap menyikapi setiap episode dengan baik dan penuh<br>ketawadluan. Dan pribadi yang merupakan jaminan tidak akan memberikan<br>kerugian, kezaliman bagi siapapun juga.<p>Mudah-mudahan dengan hikmah sholat seperti ini maka Allah menghimpun<br>kesuksesan duniawi, harta, kedudukan, persahabatan yang merupakan bagian<br>dari rasa aman yang Allah berikan kepada makhluknya. Wallahu'alamUnknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3874988784808707910.post-91567945419213617262008-08-01T09:12:00.000-07:002008-08-01T09:16:47.765-07:00Shalat Khusyu 1(KH. Abdullah Gymnastiar)<p>Bismillahhirrahmaanirrahiim,<br>Dalam Al-Qur'an Surat Al Mumi'nun ayat 1: Qod aflahal mu'minuun. Al ladziina<br>hum fii sholatihim khoosyi'uun. Amat sangat berbahagia, sukses orang yang<br>beriman yang khusyu dalam sholatnya. Dengan kata lain siapapun yang<br>merindukan kebahagiaan yang hakiki.<p>Kesuksesan sejati, kemenangan dalam hidup ini selayaknya kita memperhatikan<br>kualitas sholat. Dapat dipastikan bahwa perintah sholat bukan untuk<br>kepentingan Allah yang Maha Agung. Yang sudah memiliki segala-galanya dengan<br>sempurna. Perintah sholat seluruh keuntungannya akan kembali kepada pelakunya.<p>Kalau kita simak sholat khusyu bukanlah sesuatu yang mustahil. Karena Allah<br>tidak mungkin memerintahkan kepada kita sesuatu yang mustahil kita lakukan.<br>Setidaknya, sholat khusyu itu bisa kita lihat pada waktu sholat dan <br>sesudah sholat.<p>Pertama, pada waktu sholat dia akan bisa berkomunikasi dengan Allah sangat<br>baik sehingga berbuah ketentraman jiwa, kebahagiaan berkomunikasi dengan<br>Allah. Dan dirikan sholat untuk mengingat Allah.<p>Kedua, sholat yang khusyu' akan tampak pada perilaku kesehariannya. Berbekas<br>dalam kepribadian, etos kerja maupun prestasi kesehariannya. Jadi tidak<br>mungkin kekhusyuan sholat hanya dinikmati pada waktu sholat saja. Karena<br>sholat yang wajib hanya lima kali sehari jika dilakukan sepuluh menit hanya<br>50 menit dibanding 24 jam.<p><br>Pastilah hikmah sholat yang paling besar justru bisa dilihat ketika<br>melakukan aktivitas sehari-hari. Aktivitas hubungan sesama manusia,<br>aktivitas mensejahterakan diri maupun orang lain, harus menjadi bukti<br>kekhusyuan sholat ini.<p>Dalam sholat khusyu, justru yang paling penting adalah saat-saat sesudah<br>sholatnya karena inilah kemenangan yang hakiki. Ketenangan tidak mungkin<br>dirasakan hanya waktu sholat, kita juga harus tenang diwaktu-waktu lainnya.<p>Karena itu kita harus menyadari bahwa ketenangan, tidak hanya menyebut nama<br>Allah saja. Tapi pelengkap syariat dunia, rejeki yang cukup, rumah yang<br>lapang, jaminan keamanan, keluarga yang sakinah, perlindungan dari<br>kawan-kawan, inipun merupakan bagian karunia Allah yang harus kita buru<br>sebagai upaya merealisasikan ketenangan jiwa secara syariat.<p><br>Ada 7 hikmah dari sholat yang khusyu':<p>1. Manajemen waktu (Disiplin waktu)<br>Allah mengingatkan kita 5 kali sehari. Tidak ada satu agama pun yang begitu<br>intensif mengingatkan waktu selain Islam. Bahkan Allah bersumpah<br>berkali-kali atas nama waktu. Wal'ashr, wal lail, wan nahar dan sebagainya.<br>Karena manusia memang dibatasi waktu. Dan nilai manusia tergantung dari pada<br>bagaimana dia menyikapi waktu. Kita pasti mati dan kita tidak tahu kapan<br>mati.<p>Rasulullah menilai orang yang cerdas bukan orang yang bergelar atau yang<br>banyak ilmu tapi orang yang banyak ingat mati. Dan sangat mempersiapkan diri<br>untuk mati. Sehingga penuh perhitungan terhadap setiap gerak-geriknya.<p><br>Seorang ahli sholat yang khusyu', bisa dilihat dari cara menyikapi waktu.<br>Dia begitu menilai berharganya waktu sehingga tidak mau melakukan<br>kesia-siaan. Sikap dan perilakunya yang menggunakan waktu hanya mau<br>melakukan yang bermakna.<p>Siapapun yang sholatnya seperti bagus tetapi begitu banyak membuang waktu<br>percuma, kufur nikmat terhadap waktu, perlu ditanyakan lagi tentang<br>kekhusyuan yang sebenarnya. Dengan kata lain orang yang khusyu dalam<br>sholatnya terlihat dari pribadinya yang sangat menjaga diri dari kesia-siaan<br>apalagi kemaksiatan.<p><br>2. Manajemen niat<br>Ternyata rahasia sholat dari niat. Qobla subuh, tahiyatul masjid dan sholat<br>shubuh sama-sama 2 rakaat. Yang membedakan adalah niatnya. Rasulullah<br>bersabda, Innamal 'amalu binniat, Setiap amal tergantung dari niat.<p>Siapapun yang ingin sukses harus selalu bertanya niat apapun dibalik yang<br>dia lakukan dan yang diucapkan. Dia tidak mau bergerak, sebelum lurus niat<br>karena Allah, tidak menerima amal apapun kecuali niat yang bersih karena<br>Allah SWT. Semakin bersih niat kita semakin bahagia, semakin ringan yang<br>kita lakukan, semakin tentram batin ini, semakin indah apapun yang kita<br>lakukan. Orang-orang yang niatnya ikhlas jauh berbeda dengan orang yang<br>berniat buruk berniat jahat atau niat yang tidak benar.<p><br>3. Manajemen sense of clean<br>Ternyata tidak ada satu pun yang berani melakukan sholat tanpa diawali wudhu<br>atau tayamum. Proses bersih dari awal merupakan kunci sukses sholat yang<br>khusyu. Berarti orang yang sangat mencintai bersih lahir batin itu adalah<br>rahasia penting kesuksesan dunia akhirat.<p>Niat lurus dalam aktivitas sehari-hari harus dijaga kebersihan pikiran, dari<br>licik, jahat, kotor dan mesum. Kita harus jaga kebersihan mata kita dari<br>memandang yang diharamkan. Kita harus jaga pendengaran kita dari senang<br>mendengar aib, dll.<p>Juga semua berasal dari hati yang bersih yang kita jaga tidak diselimuti<br>kebencian, kedengkian melainkan yang bersih. Juga tubuh bersih dari makanan<br>yang haram, arta kita bersih dari hak-hak orang lain.<br>Orang yang sangat mencintai bersih lahir batin insya Allah tidak akan<br>didatangi kehinaan. Karena kehinaan biasanya dilekatkan dengan segala<br>sesuatu yang kotor. Maka kalau kita ingin sukses kita harus benar-benar<br>hidup mencintai bersih lahir batin.<p>bersambung ke Shalat Khusyu 2Unknownnoreply@blogger.com0