Selasa, 09 September 2008

Doa Membangun Keluarga

Semoga Allah mengkaruniakan kita pendamping terbaik pilihan-Nya,
sehingga perjuangan kita dalam meniti kehidupan berumah tangga
senantiasa terasa indah dan menyejukan berkat pertolongan dan karunia
Allah tersebut.

Berumah tangga bukanlah suatu hal yang mudah seperti halnya
membalikan kedua telapak tangan. Jika tidak hati-hati dalam
menitinya, baik dalam perencanaan maupun ketika mengarunginya, ia
akan menjadi bagian dari sebuah penderitaan yang tiada bertepi bagi
siapapun yang menjalaninya. Sejak awal, Allah Swt. memperingatkan
kepada setiap orang beriman agar hati-hati dalam hal tersebut,
firman-Nya: "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara
isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka
berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan
tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. At-Taghabun [64]:14).

Ayat di atas menjelaskan, bahwa bisa jadi pasangan yang telah kita
pilih untuk mendampingi hidup kita dan anak-anak yang dilahirkannya
menjadi musuh bagi diri kita. Seorang suami yang seharusnya menjadi
seorang pemimpin di keluarga malah menjadi koruptor karena bujukan
istrinya yang terus menggerutu karena diperbudak segala macam
keinginan. Ayah dan ibu terhancurkan kehormatan dan harga diri
keluarganya karena perilaku dan akhlaq buruk yang diperlihatkan
anak-anak yang dilahirkannya. Untuk itu, hal pertama yang harus kita
lakukan adalah memohon kepada Allah dengan segala kelemahan diri agar
Ia menolong dan mengkaruniakan kita pendamping terbaik dan anak-anak
yang shalih dan shalihah. Maka doa yang diperintahkan Allah dalam
Alquran untuk hal tersebut adalah: "Wahai Tuhan kami! Karuniakanlah
kepada kami istri dan keturunan yang menjadi cahaya mata, dan
jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang memelihara dirinya
(dari kejahatan)". (QS. Al-Furqan [25]:74).

Ciri-ciri dari yang dimaksud oleh doa ini adalah istri yang
menyejukan ketika dipandang, dapat menjadi tauladan bagi siapapun. Ia
juga tidak akan pernah memperlihatkan wajah yang muram durja,
berbicara ketus dan rona wajah yang menyeramkan. Akhlaknya akan
terlihat jauh lebih indah dibanding kecantikan wajah dan tubuhnya.
Akhlaqnya akan tercermin dalam perilakunya sehari-hari, baik terhadap
suami maupun orang lain di luar keluarganya (tetangga), seperti
senantiasa hormat meski suaminya berumur sama dengannya, atau
senantiasa menghargai siapapun yang ia temui termasu anak kecil
sekalipun. Kata-kata yang keluar dari mulutnya terasa menyejukan,
bersih dan tidak pernah ada yang melukai.

Oleh karena itu, meski ia terus beranjak tua dan berubah karena
perjuangannya dalam melahirkan dan membesarkan anak-anaknya, namun ia
akan tetap kelihatan cerah dan bersinar. Hal itu tiada lain karena
cerminan dari suasana hati yang senantiasa bersih dan bening. Di
samping itu, ia juga akan senantiasa bersyukur, menghadapi setiap
kejadian dengan sabar dan yakin akan pelajaran dari Allah. Istri
seperti ini tidak pernah meminta hal yang menjadi ketidakmampuan
suaminya. Ia tidak pernah mau didahului bangun oleh suaminya,
melainkan terlebih dahulu shalat dan munajat kepada Allah. Ia juga
akan senantiasa memohon izin kepada suaminya untuk melakukan apapun
yang akan ia kerjakan. Inilah sesungguhnya yang dimaksudkan dengan
istri shalihah yang menjadi perhiasan paling berharga bagi para suami.

Hal di atas tidak hanya berlaku bagi para suami atau siapapun yang
berkehendak untuk menjadi suami, melainkan juga buat para istri atau
yang berkehendak untuk menjadi seorang istri. Pernikahan bagi mereka
harus menjadi ajang sebuah pelatihan guna meningkatkan kehati-hatian.
Siapa pun yang berkehendak menuju momen ini, sangat dianjurkan untuk
terus senantiasa berdoa kepada Allah dengan doa termaktub di atas.
Doa ini harus betul-betul menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari

Jangan pernah memilih seorang laki-laki hanya dengan pertimbangan
emosional belaka tanpa memperhatikan bagaimana akhlaq dan
kepribadiannya. Calon suami yang baik dan senantiasa dapat
membimbingnya harus menjadi bagian dari doa yang dipohonkannya kepada
Allah, karena suami seperti inilah yang akan mendatangkan kebahagian
yang hakiki bagi seorang istri. Ia akan memperhatikan apapun yang
diinginkan oleh istrinya. Istri akan senantiasa menjadi orang spesial
dalam benak dan kehidupannya. Suami seperti ini akan senantiasa
bersih ketika mau berhadapan dengan istri dan memanggil dengan
panggilan terbaik. Jika kondisi istri berubah secara fisik, karena
perjuangannya mengurus rumah tangga, ia akan menghiburnya dengan
keuntungan-keuntungan di akhirat. Ia juga akan menutup
kejelekan-kejelekan yang dimiliki oleh istrinya serta merasa terus
tertuntut untuk melakukan kewajiban yang benar.

Tingginya derajat suami ditentukan oleh perjuangannya menjadi
pemimpin rumah tangga, sehingga ia akan terus menuntut dirinya untuk
senantiasa menjadi tauladan yang baik bagi keluarga yang dipimpinnya.
Seorang suami pilihan Allah tidak pernah mau jadi beban bagi
istrinya. Ia akan senantiasa memuji dan membuat istri senang,
menjadikan kekurangan istrinya menjadi ladang amal untuk berlapang
hati dan membantunya selalu berjuang untuk memperbaiki diri. Ia juga
akan selalu berlapang dada bertukar pikiran membahas masalah-masalah
yang ada di keluarganya dengan adil. Pada malam hari, ia akan
mengajak istrinya untuk bermunajat menghadap Allah bersama-sama,
meminta kepada Allah sebuah keluarga yang mendapatkan
perlindungan-Nya pada saat tiada lagi perlindungan lain selain hanya
dari-Nya dan keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah, bahagia di dunia
dan akhirat.

Rahasia dari semua itu adalah perjuangan maksimal untuk memiliki ilmu
tentang hal tersebut. Ilmu inilah yang akan membangun kebahagiaan di
rumah tangga. Dengan ilmu ini, seorang suami atau istri akan berbuat
apapun dengan penuh keikhlashan dan merasa ridha dalam melayani dan
berkhidmat terhadap pasangannya masing-masing. Waallahu A'lam.***

K.H. Abdullah Gymnastiar

Tidak ada komentar: