Selasa, 05 Agustus 2008

JIHAD WANITA

Asma binti Yazid ra bertanya pada Nabi Muhammad saw. "Ya Rasulullah, saya
adalah utusan kaum wanita untuk menghadap baginda. Sesungguhnya Allah
mengutus Anda dengan membawa kebenaran untuk kaum laki-laki dan wanita, lalu
kami beriman dan mengikuti Anda.

Namun kami, kaum wanita, terbatas hanya menjadi penunggu rumah kalian (kaum
laki-laki) dan mengandung anak-anak kalian, sedangkan kalian kaum laki-laki
diberi keutamaan atas kami lewat shalat Jumat, shalat berjamaah, menjenguk
orang sakit, menghadiri jenazah, dan lebih utama dari itu semua adalah jihad
fi sabilillah."

"Bila laki-laki berangkat untuk melakukan ibadah haji, berperang, dan
umrah," lanjut Asma, "kamilah yang menjaga harta mereka, menenun pakaian,
dan mendidik anak-anak mereka. Apakah kami menyertai mereka dalam kebaikan
dan pahala, wahai Rasulullah?"

Rasulullah bersabda, "Kembalilah wahai wanita dan beri tahukanlah semua
wanita di belakangmu bahwa taat kepada suami karena mengakui haknya sebagai
suami, itu sebanding dengan semua pahala dan jihad yang kamu sebutkan itu,
namun sedikit di antara kalian yang melakukannya." (HR Al Bazzar dan
Ath-Thabrani).

Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa ketika hendak membangun sebuah
masyarakat, Islam memberikan perhatian khusus kepada kaum wanita demi
terwujudnya masyarakat Islam yang sempurna. Bila tugas wanita pada masa
sebelum Islam hanya sebatas pemuas nafsu seks laki-laki dan melahirkan
anak-anak mereka, di masa Islam, mereka memiliki tugas lain yang sangat
mulia dan bahkan merupakan tugas pokoknya, yaitu sebagai ibu dan pengatur
rumah tangga yang akan melahirkan mujahid-mujahid agung demi kejayaan Islam.

Agama ini menganggap suci aktivitas kaum wanita dalam rumah tangga. Meskipun
secara lahir aktivitas perempuan tampak terlalu sedikit dibanding dengan
aktivitas kaum laki-laki, namun pahala aktivitas yang sedikit ini sebanding
dengan aktivitas yang banyak lagi sulit yang dilakukan kaum laki-laki
seperti jihad, bekerja mencari rezeki, shalat berjamaah, dan ibadah fisik
lainnya.

Tentu saja, agar mampu mengobarkan semangat jihad dan memunculkan generasi
yang tangguh, kaum wanita harus memiliki akidah Islamiyah yang kokoh pula,
di samping punya intelektualitas cemerlang. 

##########
Oleh: K Ariyah
Petikan Hadits: Al Bazzar dan Ath-Thabrani
##########

Tidak ada komentar: