Senin, 04 Agustus 2008

"Pesankan Saya, Tempat di Neraka!!"

Sebuah kisah dimusim panas yang menyengat. Seorang kolumnis majalah Al
Manar mengisahkannya...Musim panas merupakan ujian yang cukup berat.

Terutama bagi muslimah, untuk tetap mempertahankan pakaian
kesopanannnya. Gerah dan panas tak lantas Menjadikannya menggadaikan
akhlak. Berbeda dengan musim dingin, dengan menutup telinga dan leher,
kehangatan badan bisa dijaga. Jilbab bisa sebagai multi fungsi.

Dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, Cairo-Alexandria; di sebuah
mikrobus. Ada seorang perempuan muda berpakaian kurang layak untuk
dideskripsikan sebagai penutup aurat. Karena menantang kesopanan. Ia
duduk diujung kursi dekat pintu keluar. Tentu saja dengan cara pakaian
seperti itu mengundang 'perhatian' kalau bisa dibahasakan sebagai
keprihatinan sosial.Seorang bapak setengah baya yang kebetulan duduk
di sampingnya mengingatkan. Bahwa pakaian seperti itu bisa mengakibatkan
sesuatu yang tak baik bagi dirinya. Disamping pakaian seperti itu juga
melanggar aturan agama dan norma kesopanan.

Tahukah Anda apa respon perempuan muda tersebut?
Dengan ketersinggungan yang sangat ia mengekspresikan kemarahannya.
Karena merasa privasinya terusik. Hak berpakaian menurutnya adalah
hak prerogatif seseorang.
"Jika memang bapak mau, ini ponsel saya. Tolong pesankan saya, tempat di
neraka Tuhan Anda!! Sebuah respon yang sangat frontal. Dan sang bapak
pun hanya beristighfar. Ia terus menggumamkan kalimat-kalimat Allah.

Detik-detik berikutnya suasanapun hening. Beberapa orang terlihat
kelelahan dan terlelap dalam mimpinya. Tak terkecuali perempuan muda
itu. Hingga sampailah perjalanan dipenghujung tujuan. Di terminal akhir
mikrobus Alexandria. Kini semua penumpang bersiap-siap untuk turun. Tapi
mereka terhalangi oleh perempuan muda tersebut yang masih terlihat
tertidur. Ia berada didekat pintu keluar. Bangunkan saja!", begitu
kira-kira permintaan para penumpang. Tahukah apa yang terjadi.

Perempuan muda tersebut benar-benar tak bangun lagi. Ia menemui
ajalnya. Dan seisi
mikrobus tersebut terus beristighfar, menggumamkan kalimat Allah
sebagaimana yang dilakukan bapak tua yang duduk disampingnya.
Sebuah akhir yang menakutkan. Mati dalam keadaan menantang Tuhan.

Seandainya tiap orang mengetahui akhir hidupnya.... Seandainya tiap
orang menyadari hidupnya bisa berakhir setiap saat...
Seandainya tiap orang takut bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan
yang buruk...

Seandainya tiap orang tahu bagaimana kemurkaan Allah...
Sungguh Allah masih menyayangi kita yang masih terus dibimbing-Nya.
Allah akan semakin mendekatkan orang-orang yang dekat denganNYA semakin dekat.
Dan mereka yang terlena seharusnya segera sadar... mumpung kesempatan
itu masih ada.

Sumber: Cerita dari Mesir "Pesankan Saya, Tempat di Neraka!!"

Tidak ada komentar: