Minggu, 20 Juli 2008

Berangkatlah Menuju Allah

brahim alaihi salam, Bapak Tauhid, yang
ditugaskan membersihkan rumah Allah dari kemusyrikan,
menjawab, "Aku akan pergi menghadap kepada Tuhanku,
dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku" (QS. Ash
Shaffaat: 99) ketika Tuhannya mengajukan sebuah
pertanyaan, "Mau kemanakah kamu akan pergi?" (QS. At
Takwiir: 26). Pertanyaan tersebut sesungguhnya
diperuntukkan kepada orang-orang kafir sesudah
diterangkan bahwa Al Qur'an itu benar-benar datang
dari Allah dan didalamnya berisi pelajaran dan
petunjuk yang memimpin manusia ke jalan yang lurus.
Tentu saja, seorang Ibrahim yang teramat cintanya
kepada Tuhannya, jalan yang diberikan Allah lah yang
dipilihnya. Jalan tersebut adalah jalan Allah, jalan
menuju keridhaan-Nya.

Menurut Al Ghazali, orang tidak akan mencapai Tuhan
tanpa meninggalkan kelezatan syahwat dan keterikatan
kepada hawa nafsu. Dahulu banyak orang meninggalkan
tanah airnya mengembara dengan menanggung berbagai
kesulitan. Mereka hidup sederhana sambil merendahkan
dirinya dihadapan kebesaran Allah swt. Boleh jadi
mereka berpakaian kusam dan berambut kusut-masai,
berkelana dalam perjalanan panjang nan melelahkan demi
mencari Tuhan.

Dalam keadaan yang berbeda, Islam menunjukkan jalan
mencari Tuhan dengan jihad dan takbir pada setiap
tempat yang mulia. Jalan yang dimaksud salah satunya
adalah ibadah haji. Bukankah ketika wuquf di Arafah,
Tuhan membanggakan jamaah haji di hadapan para
malaikat-Nya: "Hamba-hamba-Ku, datang kepada-Ku dengan
rambut kusut-masai dari setiap sudut negeri yang jauh.
Wahai hamba-hamba-Ku, bubarlah dari Arafah dengan
ampunan-Ku atas kamu."

Meski tidak harus meninggalkan tanah air, berpakaian
kusam dan berambut kusut dalam perjalanan panjang
mengembara mencari Tuhan. Meski tak sedang berhaji
karena keadaan yang belum memungkinkan untuk
melaksanakannya atau karena bukan waktunya berhaji,
tentu kita tetap bisa menyatukan gerak langkah dan
hati ini berangkat menuju Allah. Perjalanan menuju
Allah tetap kita tuju dengan aneka ragam pakaian dan
profesi yang kini kita geluti dalam dimensi, ruang dan
waktu yang berbeda. Karena, baik para pengembara,
jamaah haji ataupun yang bukan keduanya, kesamaan
intinya adalah pada hati. Hakikatnya, hatilah yang
terbang menuju-Nya untuk mendekat, sementara gerak
fisik dan hiasan pakaian dan perbekalan itu hanya
penyerta saja.

Seperti orang-orang yang mengembara dalam pencarian
Tuhannya, seperti orang-orang berhaji mengharap
keridhaan dan maghfirah-Nya, maka lepaskanlah belenggu
syahwat dan hawa nafsu sebagai langkah awal berangkat
menuju Allah. Karena bisa jadi hal itu akan menjadi
beban yang memberatkan setiap langkah dan tapak
menuju-Nya. Perjalanan menuju Allah, hendaknya tidak
dibebani dengan perbekalan-perbekalan yang berlebihan
dengan makanan dan minuman yang mewah, pakaian yang
bagus dan mempesonakan serta berbagai kelezatan yang
melenakan. Ia bisa berupa harta kekayaan, kenikmatan
dunia maupun anak istri yang amat terlalu dicintai.
Karena bekal sesungguhnya yang terbaik dalam
perjalanan menuju Tuhan adalah taqwa, fainna
khairazzaadittaqwaa (QS Al Baqarah: 197).

Harta dan jiwa yang dimiliki, tidak akan bermanfaat
apa-apa sebagai bekal menuju Allah jika tidak
dipergunakan dengan cara yang Allah tunjukkan dalam
penawaran perniagaan dari-Nya yang sangat
menguntungkan bagi manusia. Allah menawarkan manusia
agar beriman dan menukar harta dan jiwanya dengan
ampunan dosa dan indahnya surga 'Adn. (QS. Ash
Shaff:10-11). Maka, bisa jadi dalam perjalanan itu,
kita akan lebih banyak mengeluarkan harta untuk infaq
dan bersedekah serta membantu orang-orang yang
kesulitan.

Keberangkatan menuju Allah juga akan menjadi lebih
ringan jika sebelumnya telah kita tanggalkan segala
macam akhlak tercela, seperti kekejian dan kefasikan.
Salah satu yang termasuk kekejian berupa perkataan
kotor, kasar atau yang menusuk perasaan, juga
berdusta, memfitnah dan menipu. Tentu masih banyak
bentuk dan rupa akhlak tercela yang mesti kita
tanggalkan jika tidak ingin langkah ini tersurut
menuju-Nya. Wallahu a'lam bishshowaab


Penulis: Bayu Gautama

Tidak ada komentar: