Senin, 28 Juli 2008

Cukuplah Hanya Allah

Penulis : Emilia Febru Handini

KotaSantri.com : Sesuatu yang menurut kita baik untuk diri kita, kadang
tidak sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Karena belum tentu menurut
pandangan ALLAH sesuatu yang disukai itu membawa kita pada kebaikan untuk
diri kita atau pun lingkungan sekitar kita, dan belum tentu pula bisa
menghantarkan kedekatan dengan ALLAH Ta'ala.

Sesuatu yang kita hindari atau yang tidak kita harapkan terjadi dalam
kehidupan kita, belum tentu tidak baik untuk masa depan kita menurut
kacamata ALLAH. Mungkin saja di balik ketidaksukaan atau ketidaknyamanan
yang kita rasakan itu, ALLAH memberikan petunjuk kepada kita untuk
melangkahkan kaki menuju fase hidup selanjutnya. Di balik kejadian yang
tidak sesuai dengan harapan, ALLAH menuntun kita agar kita tak bingung
dalam menentukan arah. Agar kita terselamatkan dari segala macam keburukan
atau malapetaka.

Sepertinya tidak terima. Sepertinya sulit untuk bisa mengikhlaskan hati.
Sepertinya berat untuk menjalaninya. Seperti hampir tak menemukan pintu
tanpa kunci. Tapi, semua kepahitan, kegetiran, dan keberatan itu hanya
untuk sementara. Sampai kapan? Tak kan bisa terjawab, karena hanya Dia yang
berhak mengatur diri kita. Hanya Dia yang berhak menentukan apa yang
terbaik buat diri kita.

Hari esok tak kan pernah ada yang tahu. Esok hanyalah milikNya. Jangan
ciptakan harapan muluk-muluk, sebab biasanya tak kan terjadi, atau mungkin
tidak terjadi. Tak usah pikirkan kebahagiaan diri, karena kebahagiaan tidak
pernah berlabuh pada suatu titik, malah akan terus berlanjut seiring dengan
kepahitan hidup yang harus kita lalui. Jalan tak bisa selamanya lurus.
Kadang ada tikungan tajam yang harus kita lewati dengan penuh
kehati-hatian, kadang jalan itu riskan penuh dengan bebatuan yang terjal,
kadang banyak sekali belokan yang membuat diri bisa tersesat kehilangan arah.

Sekarang mungkin kita sedang berada di jalan yang penuh dengan belokan yang
membingungkan. Menuntut diri untuk membuat suatu keputusan dalam memilih
belokan yang tepat. Harus ke mana melangkah? Belokan manakah yang akan
menyelamatkan diri kita? Apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Akankah
Tuhan terangi sinarNya?

"... Dan hati kan menjadi tentram manakala kau pasrahkan semua hanya
kepadaNya..." Ketika kebimbangan itu menyentuh nurani, ingatlah padaNya.
Ketika merasa seperti tak ada pilihan arah tuk berjalan, tetapkan hati
hanya kepadaNya. Ketika kebahagiaan sepertinya sangat jauh terjangkau,
syukuri banyak nikmatNya. Ketika harapan seakan memudar, jangan pernah
putus asa dari rahmatNya.

Tidak ada komentar: