Minggu, 27 Juli 2008

Pesan Rasul Saw Kepada Putrinya

" Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra, sesungguhnya dia berkata: Pada suatu
hari Rasulullah Saw datang kepada puterinya, Fathimatuz Zahra'. Beliau
dapati Fathimah sedang menumbuk gandum di atas lumpang (batu/kayu
penggiling), sambil menangis. Kemudian Rasul berkata kepadanya: "Apakah
yang
membuatmu menangis, wahai Fathimah? Allah tiada membuat matamu menangis.
"Fathimah kemudian menjawab: "Wahai ayahanda, aku menangis karena batu
penggiling ini dan kesibukanku dalam rumah".

Kemudian Nabi duduk di sampingnya. Dan Fathimah berkata lagi: "Wahai
ayahanda, atas keutamaan engkau, mintalah kepada Ali agar dia membelikan
bujang untukku supaya dapat membantuku menumbuk gandum dan menyelesaikan
urusan rumah."

Setelah Nabi mendengar ucapan itu, maka Beliau bangkit dan menghampiri batu
penggiling itu. Beliau ambil gandum itu dengan tangan Beliau yang mulia,
kemudian beliau letakkan ke dalam batu penggiling, seraya mengucapkan
'Bismillahir Rahmanir Rahim'. Maka atas izin Allah, batu penggiling itu
berputar dengan sendirinya. Beliau turunkan gandum itu dari batu penggiling
dengan tangan beliau sendiri. Batu penggiling itu terus berputar dengan
sendirinya dan membaca tasbih dengan bahasa yang berbeda-beda, sehingga
selesai gandum tertumbuk semuanya.

Kemudian Rasulullah berkata kepada lumpang itu: "Berhentilah engkau dengan
izin Allah", lalu lumpang itu berhenti dan berkata atas izin Allah, Zat
yang mengucapkan segala sesuatu, seraya berkata dengan lisan yang fasih dan
berbahasa Arab: "Ya Rasulullah, demi Zat yang mengutusmu dengan kebenaran
sebagai nabi dan rasul, kalau saja engkau perintahkan aku untuk menggiling
gandum jagat Timur dan Barat, tentu aku akan menggilingnya. Dan
sesungguhnya aku mendengar firman dalam Kitab Allah :
"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu daripada
neraka, yang bahan bakarnya manusia dan batu-batu, sedang penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar lagi keras, mereka tiada mendurhakai Allah
tentang apa-apa yang disuruh-Nya dan mereka memperbuat apa-apa yang
diperintahkan kepadamu."
(Q.S. At-Tahrim : 6).

Maka aku khawatir wahai Rasulullah, kalau-kalau aku menjadi batu yang
dimasukkan ke dalam neraka". Kemudian Nabi berkata kepada batu itu :
"Bergembiralah engkau. Sesungguhnya engkau termasuk batu gedung Fathimah di
surga". Maka ketika itu lumpang menjadi lega gambira dan diam. Kemudian
Nabi berkata kepada puterinya, Fathimah: "Kalau Allah menghendaki wahai
Fathimah,
tentu lumpang itu akan menggilingkan gandum untukmu. Akan tetapi Allah
menghendaki agar ditulis beberapa kebaikan untukmu, menghapuskan
keburukan-keburukan serta hendak mengangkat derajatmu, wahai Fathimah,
barangsiapa orang perempuan yang menumbukkan (gandum) untuk suami dan
anak-anaknya, pasti Allah akan menuliskan untuknya setiap satu biji, satu
kebaikan serta menghapuskan darinya setiap satu biji satu keburukan. Dan
bahkan Allah akan mengangkat derajatnya.

Wahai Fathimah, barang siapa orang perempuan berkeringat manakala menumbuk
(gandum) untuk suaminya. Tentu Allah akan menjadikan antara dia dan neraka
tujuh khonadiq (lubang yang panjang).

Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan mau meminyaki kemudian menyisir
anak-anaknya serta memandikan mereka, maka Allah akan menuliskan pahala
untuknya dari memberi makan seribu orang lapar dan memberi pakaian seribu
orang yang telanjang.

Wahai Fathimah, bilamana seorang perempuan menghalangi (tidak mau membantu)
hajat tetangganya, maka Allah akan menghalanginya minum dari telaga
"Kautsar" kelak di hari Kiamat.

Wahai Fathimah, lebih utama dari itu adalah kerelaan suami terhadap
istrinya. Kalau saja suamimu tidak rela terhadap engkau, maka aku tidak
mau
berdo'a untukmu. Apakah engkau belum mengerti wahai Fathimah, sesungguhnya
kerelaan suami adalah perlambang kerelaan Allah sedang kemarahannya
pertanda kemurkaan-Nya.

Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan mengandung janin dalam perutnya,
maka sesungguhnya malaikat-malaikat telah memohonkan ampun untuknya, dan
Allah menuliskan untuknya setiap hari seribu kebaikan serta menghapuskan
darinya seribu keburukan. Manakala dia menyambutnya dengan senyum, maka
Allah akan menuliskan untuknya pahala para pejuang. Dan ketika dia telah
melahirkan kandungannya, maka berarti dia ke luar dari dosanya bagaikan di
hari dia lahir dari perut ibunya.

Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan berbakti kepada suaminya dengan
niat yang tulus murni, maka dia telah keluar dari dosa-dosanya bagaikan di
hari ketika dia lahir dari perut ibunya, tidak akan keluar dari dunia
dengan
membawa dosa, serta dia dapati kuburnya sebagai taman diantara taman-taman
surga. Bahkan dia hendak diberi pahala seribu orang haji dan seribu orang
umrah dan seribu malaikat memohonkan ampun untuknya sampai hari kiamat.

Dan barangsiapa orang perempuan berbakti kepada suaminya sehari semalam
dengan hati lega dan penuh ikhlas serta niat lurus, pasti Allah akan
mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan kepadanya pakaian hijau (dari
surga) kelak di hari Kiamat, serta menuliskan untuknya setiap sehelai
rambut
pada badannya seribu kebaikan, dan Allah akan memberinya (pahala)seratus
haji dan umrah.

Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan bermuka manis di depan
suaminya, tentu Allah akan memandanginya dengan pandangan Rahmat.

Wahai Fathimah, bilamana seorang perempuan menyelimuti suaminya dengan hati
yang lega, maka ada Pemanggil dari langit memanggilnya, "Mohonlah agar
diterima amalmu. Sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu
maupun yang belum lewat".

Wahai Fathimah, setiap perempuan yang mau meminyaki rambut dan jenggot
suaminya, mencukur kumis dan memotongi kukunya, maka Allah akan meminuminya
dari 'rahiqil makhtum dan sungai surga, memudahkannya ketika mengalami
sakaratil maut, juga dia hendak mendapati kuburnya bagaikan taman dari
pertamanan surga, serta Allah menulisnya bebas dari neraka serta lulus
melewati shirat".

Tidak ada komentar: